Krjogja.com - WATES - Tim hoki Kabupaten Kulonprogo siap berjuang secara maksimal dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) DIY tahun 2025. Komposisi tim ini merupakan kombinasi atlet-atlet muda berbakat berusia antara 14 hingga 18 tahun, yang memiliki semangat tinggi untuk terus berkembang di cabang olahraga hoki.
Pembinaan atlet muda di wilayah Wates dimulai melalui proses penjaringan yang dilakukan secara intensif. Penjaringan dilakukan lewat sosialisasi ke sekolah-sekolah tingkat menengah pertama dan atas, serta melalui turnamen-turnamen hoki pelajar yang secara rutin diselenggarakan oleh Pengurus Federasi Hoki Indonesia (FHI) Kabupaten Kulonprogo.
“Karakteristik khas tim Wates mungkin terletak pada semangat pantang menyerah dan kekompakan yang kuat. Kami memang berasal dari daerah yang memiliki keterbatasan fasilitas dibandingkan kota besar, namun hal ini justru membentuk mentalitas untuk bekerja lebih keras dan saling mendukung di lapangan,” ujar Pak Tri, selaku pembina tim hoki Kulonprogo sekaligus Ketua Pengkab FHI Kulonprogo, saat diwawancarai di sela latihan pada Senin (19/5/2025).
Baca Juga: Songsong Popda DIY 2025 di Kulonprogo, Tim Hoki Putri Bantul Incar Medali Emas
Menurutnya, gaya bermain tim ini cenderung agresif dan mengandalkan kecepatan, memanfaatkan potensi fisik para pemain muda.
Sementara itu, Pelatih Tim Hoki Kulonprogo, Coach Malik As Salam, mengungkapkan bahwa kesiapan tim untuk menghadapi POPDA 2025 telah mencapai sekitar 80 persen. Saat ditemui di Lapangan SKN Hall, ia menyampaikan bahwa tim telah menjalani sejumlah persiapan intensif, baik dari sisi teknis maupun non-teknis.
“Dari sisi teknis, kami fokus pada penguatan strategi permainan dan simulasi pertandingan. Dari sisi non-teknis, kami menekankan pembentukan mental juara, peningkatan motivasi, serta pemahaman tentang pentingnya menjunjung tinggi sportivitas,” jelasnya.
Baca Juga: Kompetisi Hoki DIY 2025: Bopkri, Bantul, UNY Buktikan Kekuatan di Hari Pertama
Strategi yang akan diandalkan tim Kulonprogo dalam menghadapi lawan di POPDA 2025 adalah permainan cepat dan agresif. “Kami akan menekan lawan sejak awal dan memaksimalkan setiap peluang untuk mencetak gol. Di sisi lain, pertahanan yang solid juga menjadi kunci utama untuk meredam serangan lawan,” lanjut Coach Malik.
Ia juga menambahkan bahwa timnya akan menyesuaikan variasi taktik sesuai kekuatan dan kelemahan masing-masing lawan yang dihadapi. Target utama mereka adalah tampil maksimal di setiap laga, baik secara individu maupun tim.
“Secara individu, kami berharap para pemain menunjukkan peningkatan kemampuan serta mendapatkan pengalaman bertanding yang berharga. Secara tim, kami menargetkan lolos ke babak semifinal dan memberikan kejutan kepada tim-tim unggulan lainnya,” katanya.
Pak Tri menambahkan bahwa kompetisi ini bukan sekadar ajang untuk mengejar medali, melainkan juga sarana belajar dan tumbuh bagi para pemain.
“Pesan saya kepada para atlet muda yang akan berlaga adalah: berikan yang terbaik di setiap pertandingan, junjung tinggi sportivitas, dan nikmati setiap momen. Jangan takut untuk bermimpi besar dan teruslah berlatih dengan tekun. Kekalahan adalah pelajaran, dan kemenangan adalah motivasi untuk terus berkembang,” tutupnya. (*)
