Krjogja.com - SLEMAN - Tim voli putra Surabaya BIN Samator menjadi tim keempat yang lolos ke final four (FF) PLN Mobile Proliga 2023 usai menumbangkan Jakarta Pertamina Pertamax 3-0 (25-20, 25-18, 25-22) pada hari ketiga seri pamungkas putaran kedua di GOR UNY Yogyakarta, Jalan Colombo No 1 Sleman, Sabtu (18/2). Tiga tim yang sudah lebih dulu lolos ke FF adalah juara bertahan Jakarta LavAni Allo Bank, Jakarta Bhayangkara Presisi, dan Jakarta STIN BIN.
Tim besutan Ryan Masajedi itu mengoleksi tujuh kemenangan dari 14 laga dengan mengumpulkan 22 poin. Tujuh kemenangan ini tak mungkin terkejar lagi oleh saingan terdekatnya, Jakarta BNI 46.
BNI 46 sejauh ini baru mengumpulkan lima kemenangan dari 13 laga, dan menyisakan satu laga melawan Pertamina Pertamax, Minggu (19/2/2023). Andaikan menang dalam laga terakhirnya di babak reguler, BNI 46 baru memperoleh enam kali menang, selisih satu kemenangan atas Samator.
Pelatih Samator, Ryan Masajedi mengaku kalau tim asuhannya latihan sesuai rencana dan jadwal yg sudah dibuat. "Karena sejak awal kita ditargetkan lolos final four," kata Ryan kepada wartawan seusai laga.
Menurutnya, selama pertandingan berlangsung timnya lebih banyak mencari ritme dan tetap fokus. "Dan akhirnya kita berhasil," tukas pelatih berpaspor Jepang dan berdarah Iran itu.
Sementara itu, pelatih Pertamina Pertamax, Putut Marhaento mengakui kalau timnya sudah tidak ada peluang lolos ke final four. "Pada set pertama permainan sudah stagnan di angka 18, tapi kembali bisa dikejar," tutur pelatih senior asal Yogyakarta itu.
Pada set kedua, tambahnya, dilakukan evaluasi evaluasi dan masukan pemain-pemain senior dan akhirnya bisa melejit. "Tapi lagi-lagi pemain Samator punya kelebihan lebih baik dari pemain Pertamina," imbuhnya.
Untuk jadwal hari keempat seri terakhir putaran kedua Minggu (19/2) mulai pukul 12.00 memainkan empat pertandingan yaitu: Putra Jakarta Pertamina Pertamax vs Jakarta BNI 46, putra Palembang Bank SumselBabel vs Kudus Sukun Badak, putri Jakarta Elektrik PLN vs Jakarta Pertamina Fastron (JPF) dan putra Jakarta STIN BIN kontra Jakarta Bhayangkara Presisi. (Rar)