Krjogja.com - YOGYA - Senam untuk lansia amat berguna untuk kesehatan, karena senam membentuk kelenturan tubuh. Saat lanjut usia, menjaga kelenturan tubuh ini sangat penting. Apalagi saat fisik dan mental mengalami kemunduran secara bertahap.
Namun demikian, melakukan senam sebagai latihan aerobik jenis ringan dalam pelaksanaannya tetap harus tepat dan benar. Para lansia harus mendapatkan panduan, agar tidak salah gerak. Sehingga kehadiran instruktur senam yang berpengalaman sangat dibutuhkan.
Bekerja sama dengan perkumpulan senam lansia Cempaka Bausasran Yogyakarta Universitas Tarumanagara (Untar) menghadirkan instruktur Senam Sehat Indonesia (SSI). Instruktur SSI, Yanti memandu sebanyak 22 anggota Senam Lansia Cempaka di Aula Serba Guna Bausasran, Selasa (13/9) berlatih bersama instruktur senam, Yanti. Kepada para peserta, instruktur SSI tingkat nasional tersebut menjelaskan manfaat SSI.
Diantaranya mampu mengatasi penyakit jantung, liver, darah tinggi maupun diabetes. Selama lebih dari setengah jam para lansia dilatih 12 gerakan utama SSI antaranya gerak menyongsong badai, gerak palingan burung camar dan gerak memeluk bulan.
SSI di Indonesia muncul sekitar tahun 1985. Awalnya merupakan gerakan olah raga Wai Tan Kung asal Tiongkok yang dipraktikan keluarga kaisar dinasti Chin. Tujuannya untuk mengatasi penyakit dan mempertahankan dan meningkatkan ketahanan tubuh agar panjang umur dan mempercepat permudaan sel-sel tubuh. Proses ini disebut sebagai proses penyehatan diri.
SSI berkembang di Indonesia sejak 1985. SSI adalah senam yang cocok dengan para lanjut usia. Karena gerak tubuhnya mengikuti kelenturan lansia.
Sebuah penelitian yang dilakukan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2016 menunjukkan senam Wai Tan Kung berpengaruh secara signifikan terhadap keseimbangan statis para lansia. Kondisi ini tentunya diharapkan juga dialami para anggota senam lansia Cempaka. Rencananya senam dengan instruktur SSI ini berlangsung sepekan dua pertemuan hingga akhir September mendatang. (Jon)
