YOGYA, KRJOGJA.com - Manajemen PSIM Yogyakarta tampaknya serius mewujudkan harapan promosi ke Liga 1 musim depan. Namun di sisi lain, Laskar Mataram juga ingin melibatkan anak-anak muda Yogyakarta dalam tim dan berencana menggelar seleksi.
CEO PSIM, Bima Sinung Widagdo mengatakan pihaknya bersama pelatih Imran Nahumarury sudah berembug terkait kemungkinan memberi kesempatan pemain-pemain muda DIY di tim PSIM musim ini. Menurut Bima, Imran pada dasarnya setuju dengan ide mengakomodasi bakat lokal DIY.
“Pelatih pada dasarnya setuju untuk merekrut sekitar 2 pemain muda lokal, mengenai metode recruitment nya memang belum dibahas secara detil. Bisa seleksi terbuka atau undangan terbatas berdasarkan rekomendasi,†ungkap Bima pada KRjogja.com, Minggu (24/4/2022).
Meski memberi kesempatan bakat muda DIY, Bima mengakui timnya tetap akan serius berburu pemain berpengalaman. Pasalnya PSIM tetap berkomitmen meraih tiket promosi Liga 1 musim depan.
“Tentu kami punya list incaran, namun masih terbuka dengan berbagai kemungkinan. Saat ini kami tetap lebih prioritas pemain yang datang dari sesama tim Liga 2 ataupun dari Liga 1,†sambung Bima.
Menarik bagi PSIM apabila melakukan seleksi bakat-bakat lokal, maka perjalanan hampir mirip beberapa tahun silam yang juga tradisi sebelum memulai kompetisi. Sejak era Melius Mau periode 70-an misalnya, bakat-bakat muda DIY yang turun dalam kompetisi internal diseleksi untuk masuk dalam skuad Laskar Mataram.
Situasi ini juga terjadi saat PSIM meraih tiket promosi kasta tertinggi pada tahun 1997 dan 2005 silam. Kala itu PSIM juga dihuni nama-nama lokal yang jadi andalan dalam tim, seperti Prasetyo Sugianto, Putu Jati Purnomo (1997) hingga Nama Sumarjono, Donny Hermawan, Hatri Nurhandaya (2005).
Saat ini PSIM sudah mengamankan tandatangan empat pemain lama yakni Savio Sheva, Yudha Alkanza, Sunni Hisbullah dan Ken Noveryan. Beberapa nama lama dikabarkan menyusul ditambah pemain baru profesional incaran. (Fxh)
