Perpani DIY Pertanyakan Efektivitas Karantina

Photo Author
- Rabu, 22 September 2021 | 20:27 WIB
Tim panahan DIY yang saat ini menjalani karantina di Hotel UNY tetap melakukan latihan di Lapangan Sewon Bantul. Kebijakan ini dinilai tidak efektif oleh Pengda Perpani DIY.  (adhitya asros)
Tim panahan DIY yang saat ini menjalani karantina di Hotel UNY tetap melakukan latihan di Lapangan Sewon Bantul. Kebijakan ini dinilai tidak efektif oleh Pengda Perpani DIY. (adhitya asros)

YOGYA, KRJOGJA.com - Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) DIY mempertanyakan efektivitas pelaksanaan karantina bagi atlet-atlet yang akan berangkat ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Kebijakan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY untuk mencegah atlet terpapar Covid-19 ini dinilai tidak efektif saat diterapkan di cabang olahraga panahan.

Sekretaris Umum (Sekum) Pengda Perpani DIY, KMT A Tirtodiprojo kepada KRJOGJA.com di Yogya, Rabu (22/9/2021) mengatakan, pelaksanaan karantina atlet dan pelatih yang dilakukan KONI DIY bagi atlet-atlet panahan di Hotel UNY saat ini dinilai tidak efektif. Ini dikarenakan, meski harus dikarantina di Hotel UNY, seluruh atlet dan pelatih menjalani latihan di Sewon, Bantul.

“Saya kira dulu itu mereka di karantina di UNY dan melanjutkan latihannya di sekitar hotel saja. Karena di UNY kan ada fasilitas olahraganya, mungkin latihannya bisa di lapangan panahan milik UNY. Lha ini ternyata tidak, mereka menginap di UNY, tapi latihannya di Bantul, kan kurang efektif,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Joko Tirtono ini menjelaskan, dengan kondisi cuaca di DIY saat ini yang tidak menentu, kadang panas dan beberapa hari terakhir diguyur hujan, dirinya justru khawatir dengan kondisi para atlet sebelum berangkat ke Papua. Dengan jarak tempat menginap dan latihan yang cukup jauh, jelas bisa membuat atlet kelelahan.

“Kemarin sore hujan, lha kalau mereka berlatih dan sempat terguyur hujan, kemudian harus melakukan penjalanan panjang untuk pulang ke hotel guan ganti pakaian, kan cukup beresiko. Bisa-bisa mereka terkena flu, padahal selama ini kami benar-benar menjaga mereka agar selalu sehat agar bisa berangkat ke Papua dan tampil maksimalo di PON,” tegasnya.

Lebih lanjut Joko Tirtono menambahkan, sebelum menjalani karantina di Hotel UNY, sebenarnya seluruh atlet panahan DIY sudah mengikuti Puslatda dengan diasramakan di Sewon. “Kalau tau tetap latihan di Sewon, kenapa kemarin itu dilanjutkan saja anak-anak panahan ini karantina di Sewon, bukan di UNY. Apalagi, kemarin kami juga terlambat masuk karantina dua hari, harusnya dilanjutkan saja tetap di Sewon,” tandasnya.

Terkait program karantina atlet dan pelaksanaan latihan, Ketum KONI DIY, Prof Dr H Djoko Pekik Irianto MKes AIFO menjelaskan, kebijakan karantina atlet sebelum berangkat ini ditujukan untuk memberikan keamanan bagi atlet dari peluang terpapar Covid-19. Namun demikian, meski dikarantina, para atlet tetap berlatih sesuai program yang dicanangkan pelatih masing-masing.

Untuk menuju lokasi latihan yang akan digunakan, KONI DIY bekerjasama dengan manajemen hotel menyiapkan frasilitas kendaraan untuk mengantar dan menjemput atlet dan pelatih. “Untuk latihan tetap kami fasilitasi agar mereka bisa nyaman dan aman menuju tempat latihan. Fasilitas kendaraan juga sudah disterilisasi demi menjaga keamanan para atlet dan pelatih tim DIY,” tegasnya. (Hit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

X