JAKARTA, KRJOGJA.com- Â Pasangan ganda putri Indonesia peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dipastikan turun di turnamen bulutangkis beregu campuran Piala Sudirman 2021. Meski begitu pasangan ganda putri terbaik Indonesia ini dalam kondisi tidak 100% fit. Waktu persiapan yang pendek usai Olimpiade membuat mereka tidak maksimal menjalani persiapan.
Hal tersebut disampaikan pelatih kepala ganda putri Eng Hian di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (17/9/2021). Walau begitu, Eng Hian yang akrab disapa Didi itu tidak terlalu khawatir karena secara mental Greys/Apri menunjukkan kesiapannya turun di ajang beregu campuran tersebut.
Turnamen Piala Sudirman 2021 digelar pada 26 September - 3 Oktober di Finlandia. Skuad Merah-Putih akan menjalani laga pertama menghadapi Rusia pada 26 September.
"Kalau untuk kesiapan di ganda putri, kita sudah siap untuk bertanding ke Piala Sudirman. Banyak pihak pasti menanyakan kondisi Greys/Apri dan saya bisa sampaikan kalau mereka kondisinya secara mental sudah siap bertarung tapi secara fisik belum 100%," ujar Eng Hian, yang akrab dipanggil Didi, dilansir laman badmintonindonesia.org.
"Setelah Olimpiade dan selesai karantina di Indonesia, acara apresiasi mereka kan memang banyak, sehingga waktu untuk persiapan hanya sekitar tiga minggu. Saat ini secara fisik baru mencapai 70-80%. Tapi kita harapkan seiring masih berjalannya waktu hingga menjelang pertandingan pertama di Finlandia, mereka bisa memaksimalkan jeda waktu untuk menaikkan kondisi," lanjutnya.
Didi juga menjelaskan bahwa Greysia sempat meminta izin untuk berkumpul bersama keluarga sehingga waktu persiapan menjadi lebih pendek.
"Saya tidak berani lagi untuk memaksa Greys menjalani persiapan yang padat dengan kondisi dia yang notabene sudah banyak mengorbankan waktu dengan keluarga dan suaminya untuk fokus ke Olimpiade lalu. Kemarin, ia sempat izin beberapa hari untuk berkumpul bersama keluarga lalu kita berikan supaya nanti di Piala Sudirman secara mental Greys lebih siap dan lebih lepas," tutur Didi.
Tidak fitnya Greysia/Apriyani membuat Didi berfokus kepada ganda putri kedua, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto, untuk memikul tanggung jawab lebih besar di turnamen ini. Didi melihat persiapan Fadia/Ribka menunjukkan perkembangan sangat positif. Kekurangan di daya tahan yang menjadi PR besar Fadia/Ribka selama ini pun sudah mulai teratasi.
"Di Piala Sudirman ini, saya lebih fokus mempersiapkan Fadia/Ribka untuk bisa diberikan tanggung jawab, memikul tanggung jawab. Kalau dibilang belum siap, di atas kertas memang belum siap tapi kalau saya melihat kesiapan mereka dari latihan itu sudah cukup bagus. Jadi nanti kita lihat kondisinya, Greys/Apri akan lebih diutamakan tapi kalau memang memungkinkan saya akan memaksimalkan Fadia/Ribka," lanjut Didi.
"Selama ini kekurangan Fadia/Ribka adalah di daya tahan untuk bermain dengan durasi yang agak lama. Memang dari pola permainan kita ubah, mungkin akan lebih lambat tapi dari sisi kebutuhan untuk fisik dan stamina sudah banyak kemajuan. Tapi kembali lagi, kalau hanya latihan tanpa dicoba di pertandingan tidak akan kelihatan. Nanti kita coba uji di pertandingan," katanya lagi.
Sedangkan Greysia mengungkapkan kondisinya saat ini. Walau belum fit, Greysia bertekad untuk tetap memberikan penampilan terbaik bila diturunkan nanti. Greysia yang sudah memberi sinyal pensiun berharap tim Indonesia bisa membawa pulang Piala Sudirman tahun ini.
"Persiapan secara fisik kami berdua harus meningkatkan lagi di sisa waktu ini,tapi secara mental saya dan Apri sudah siap tanding. Mempersiapkan semua yang terbaik dulu. Jujur kondisi lutut saya selepas Olimpiade masih ada efeknya, sekarang masih dalam pemulihan. Dengan kondisi seperti ini saya mau jalani saja, memberikan yang maksimal untuk tim," ungkap Greysia. (Rar)
