KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Persika Karanganyar menelan kekalahan dari PS PON Jateng 6:0 pada laga tandang yang berlangsung di Salatiga, Sabtu (28/8/2021). Kekalahan tersebut melecut semangat Squad Singa Lawu agar lebih berbenah.
"Ada sejumlah catatan. Diantaranya kita kekurangan pemain gelandang dan penyerang. Di satu sisi Persika merupakan tim yang baru terbentuk dengan materi pemain lokal. Sedangkan Tim Pon Jawa Tengah telah terbentuk dan melakukan persiapan sejak dua tahun lalu. Demikian juga dari usia, terpaut lima tahun dengan tim Pon Jawa Tengah,†ujar Pelatih Persika Karanganyar Benny Abdriyawan Wahyudi kepada wartawan.
Menurut Benny, kekalahan ini merupakan pelajaran berharga bagi Persika sebelum terjun di Liga III Zona Jateng mendatang. Sejumlah catatan hasil tandang kedua ini ujarnya, akan disampaikan kepada manajemen Persika.
Pola latihan menjadi salah satu evaluasi. Menurutnya, bermain di pagi hari juga merupakan salah satu faktor penyebab kekalahan Persika. Pasalnya, para pemain belum terbiasa bermain pagi hari, sehingga fisik belum sepenuhnya dalam kondisi siap.
Ketua Persika Karanganyar, Prihanto megakan, Ddari sejak awal turun main, pemain Persika sudah menunjukkan kalah kelas. Permainan dikuasai lawan. Bola selalu dikuasai lawan. Sehingga praktis Persika hanya tinggal mengandalkan pertahanan. Taktik 4-4-2 yang dijalankan buyar dihajar lawan.
Karena itu semua pemain harus ikut ditarik ke belakang membantu pertahanan yang kacau balau dihantam serbuan musuh. Duo striker yang diandalkan di depan tidak berfungsi. Praktis sepanjang pertandingan Persika lebih banyak bertahan.
Baru belasan menit pertandingan berlangsung, Persika sudah kebobolan ketika striker lawan memanfaatkan umpan tarik sehingga bola melesat menjebol mistar gawang. Berturut – turut setelah itu dua gol bersarang. Pertahanan Persika pontang panting mendapat serbuan lawan.
Memanfaatkan bola panjang, diselingi umpan dari kaki ke kaki menjadikan Persika kocar-kacir. Dua gol lawan berturutan mengoyak gawang Persika. Ketinggalan 3-0 berlangsung sampai turun minum sehingga membuat loyo pemain.
"Saya katakan pelajaran berharga karena dengan kemenangan 3-1 atas Persenga Ngawi dalam latih tanding perdana dulu, belum ketahuan kelemahannya. Saat melawan tim Pra PON Jateng, ketahuan kalau mereka sangat lemah di semua sisi. Dan untungnya perjalanan masih panjang sebelum mulai kick off 2 oktober sehingga masih cukup banyak latihan pembenahan," katanya. (Lim)