SOLO, KRJOGJA.com - Sejumlah atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia untuk cabang olahraga tenis meja siap bertolak ke Slovenia akhir Mei. Mereka akan mewujudkan ambisinya merebut tiket Paralympic Tokyo 2021 yang masih tersisa.
Sesuai jadwal babak kualifikasi Paralimpiade tenis meja tahap akhir digelar di Lasko, Slovenia, 3-5 Juni 2021. Ada 5 atlet NPC Indonesia yang akan tampil antara lain Adyos Astan, Kusnanto, Tatok Hardianto, Orsita Muslim, dan Suwarti. Mereka akan tampil allout untuk merebut tiket ke Tokyo.
"Saya ingin bisa tampil multi event terbesar dunia yakni Olimpiade. Siapa sih yang tak ingin bersaing di situ." kata Suwarti disela evaluasi program pelatnas, Sabtu (22/5). Presiden NPC Senny Marbun terus memotivasi atletnya bisa tampil cemerlang.
Menurutnya, masih ada peluang untuk merebut tiket meski harus berjuang mati-matian. Semua pasti akan memberikan persingan sengit. Pesaing terberat datang dari China serta untuk lawan sesama negara di ASEAN dari Filipina.
Bagi juara di di Slovenia berhak tampil di Tokyo. "Saya harus mati-matian untuk merebut juara demi bangsa dan negara Indonesia," tutur Suwarti. Semua atlet yang sudah lolos Paralympic dipastikan tidak ikut turun di Slovenia.
Sekjen NPC, Rima Ferdianto mengatakan peluang seluruh atlet masih terbuka lebar, meski kans terbesar ada pada Adyos Astan dan Tatok Hardianto. "Untuk kelas lainnya masih banyak yang kuat dari negara lain yang tampil."
Sementara ini kekuatan kontingen Indonesia ke Tokyo tercatat 34 orang. Jumlah itu masih akan bertambah karena masih ada babak akhir untuk merebut tiket Paralyimpic. Selain tenis meja yakni Renang di Berlin Paracycling di Purtugal, angkat berat di Dubai, menembak di Peru. (Qom)