SEMARANG, KRJOGJA.com - Sekitar seratus pesilat usia dini hingga remaja, Minggu (28/3/2021) mengikuti tasyakuran terbentuknya tempat latihan perguruan Silat Naga Hitam di Asrama TNI AD Mrican Semarang.
Tasyakuran dihadiri Ketua Umum PS Naga Hitam Jawa Tengah Drs Suwarto MPd Sabuk Hitam Strip Merah Dua bersama para senior dan pelatih. Koordinator dan Pelatih Ranting Asrama TNI AD Mrican, Kapten Inf Taufik Nur Hidayat (Combat) menyampaikan Ranting Asrama TNI AD Mricam memiliki hampir 50 murid dari usia 6 tahun hingga usia Sekolah Dasar. Selain itu juga terdapat murid usia SMP hingga dewasa.
"Mereka ini kami latih dan proyeksikan sebagai atlet silat. Jadi gemblengan latihan kami arahkan untuk pencapaian prestasi, baik peragaan jurus maupun fight atau pertarungan. Maka mereka sejak dini juga kami perkenalkan pertarungan bebas agar terbentuk kesiapan mentalnya dalam mengaplikasikan seni bela diri dalam pertandingan-pertandingan," ungkap Taufiq Nur Hidayat Sabuk Hitam Strip Dua Merah atau yang akrab dipanggil Combat.
Pada tasyakuran pembentukan tempat latihan Ranting Asrama TNI AD Mrican Semarang, sebelum ditandai pemotongan tumpeng dan doa bersama, digelar latihan bersama dan pengenalan pertarungan bebas. Bagi anak-anak yang usianya di bawah 7 tahun juga dikenalkan pertarungan bebas meski hanya 2 hingga 3 ronde dengan masing-masing ronde sekitar 1 menit.
Para murid di bawah usia 12 tahun umumnya semangat mengikuti fight atau randori. "Dalam pengenalan pertarungan bebas ini kami sengaja tidak mengenakan alat pelindung, karena mereka sudah kami atur apa-apa saja yang boleh dipukul dan ditendang, serta bagian mana saja yang dilarang untuk ditendang maupun dipukul. Pertarungan bebas ini hanya sekadar membiasakan mental yang siap menghadapi pertarungan dalam konteks pertandingan bukan untuk perkelahian," kata Taufik.
Ketua Umum PS Naga Hitam Drs Suwarto MPd pun optimistis, anak didiknya akan menjadi pesilat-pesilat yang berprestasi. Hal tersebut terlihat dari semangatnya serta dukungan para orang tua. "Mereka masuk PS Naga Hitam umumnya bukan untuk bekal bisa berkelahi, melainkan untuk mencari prestasi melalui pertandingan-pertandingan. Sebab prestasi bagi anak-anak dan orang tua merupakan nilai kebanggaan dan dinilai bisa membantu masa depan anak-anak untuk mencari sekolah," ungkap Suwarto.
Diusai latihan bersama dan tasyakuran, acara dilanjut ujian kenaikan tingkat. Dalam ujian tersebut disematkan sabuk kuning kepada murid termuda yakni Geasa Maharani Captainagita berusia 4 tahun 3 bulan, yang tak lain adalah putri dari Kapten Inf Taufiq Nur Hidayat, pelatih PS Naga Hitam. Pemakaian sabuk kuning dilakukan langsung oleh Ketua Umum PS naga Hitam, Drs Suwarto MPd.
Menurut Taufiq, putrinya mengikuti latihan sejak umur 2,5 tahun. "Awalnya hanya ikut-ikutan, namun akhirnya terasah juga dan sudah memiliki mental bertanding dengan usia di atasnya. Saya pun mendukung agar kelah bisa berprestasi," ujar Taufiq Nur Hidayat.
Para pelatih yang umumnya para mantan juara silat PS naga Hitam yang ikut terjun melatih antara lain Suyoto Penthul, Sukismo, Romadhon dal lainnya penyandang Sabuk Hitam Strip Merah. (Cha)