Zahra Muzdalifah Optimis Dengan Potensi Atlit Sepakbola Perempuan Indonesia

Photo Author
- Selasa, 9 Maret 2021 | 08:30 WIB
Zahra Muzdalifah dan Fathia Izzati saat melakukan siaran langsung yang diselenggarakan oleh Puspeka Kemendikbud di akun Tiktok @cerdasberkarakter dalam rangka Hari Perempuan Internasional.
Zahra Muzdalifah dan Fathia Izzati saat melakukan siaran langsung yang diselenggarakan oleh Puspeka Kemendikbud di akun Tiktok @cerdasberkarakter dalam rangka Hari Perempuan Internasional.

YOGYA, KRJOGJA.com - Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar rangkaian acara berkaitan dengan Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret.

Rangkaian acara ini diawali dengan Live Streaming Tiktok dengan tema "Perempuan Juga Bisa" yang diisi oleh dua publik Figur perempuan muda Indonesia, yaitu Zahra Muzdalifah, atlit serta tim nasional sepakbola perempuan Indonesia, dan Fathia Izzati, content creator, bertindak sebagai moderator untuk jalannya acara.

Dalam siaran langsung tersebut, Zahra mematahkan stigma di kalangan masyarakat bahwa pesepakbola, profesi yang identik dengan laki-laki juga sangat mungkin digeluti oleh para perempuan. Bahkan tidak sedikit perempuan yang memiliki prestasi luar biasa.

"Aku sewaktu umur 7 tahun, diajak sama ayah ikut nonton ayah main bola. terus nyoba nendang-nendang bola sendiri, main-main sendiri. Malah lama-lama jadi tertarik dengan sepakbola," ujar Zahra.

Bermula dari rasa sukanya terhadap dunia sepakbola, Zahra kemudian didukung oleh orangtuanya untuk terjun sebagai atlit sepakbola. Mmpinya saat itu mrnjadi profesional di bidang sepakbola, namun saat itu di Indonesia belum tersedia tempat berlatih untuk atlit perempuan. Sehingga ia diharuskan untuk ikut berlatih dengan laki-laki.

"Sempat diremehkan pada waktu itu, namun aku tidak peduli sama omongan orang, selama aku cinta dan suka dengan hal tersebut, akan aku lakukan," lanjut Zahra.

Harus selalu mencari tahu, dan berani coba semuanya juga merupakan cara yang dilakukan Zahra agar tidak 'tertinggal' dan untuk membuktikan ke orang-orang yang meremehkannya.

Pada kesempatan itu pula, pemain tim nasional sepakbola perempuan tersebut juga mengungkapkan impiannya agar sepak bola perempuan mendapat perhatian dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), karena di luar negeri, atlit sepakbola wanita sudah diperhitungkan.

“Saya melihat banget potensi anak-anak Indonesia itu banyak banget, tetapi bingung improve skill mereka seperti apa karena wadah untuk wanita tidak selamanya ada," tutup Zahra.

Kejelasan dari PSSI terhadap pembinaan sepakbola wanita juga menjadi harapan perempuan berusia 19 tahun ini, mengingat banyaknya potensi yang dimiliki pesepakbola perempuan di Indonesia. (*-2)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

X