YOGYA, KRJOGJA.com - Setelah mengantongi surat izin dari BPO DIY untuk menggunakan fasilitas olahraga yang ada di kompleks Mandala Krida Yogya di antaranya sejumlah cabor yang lolos PON XX/2021 Papua, maka cabor panjat tebing yang juga lolos PON kembali melakukan puslatda secara terbuka (tatap muka) di wall climbing Mandala Krida. Sebelumnya puslatda PON cabor panjat tebing selama beberapa bulan akibat pandemi covid-19, latihan para atlet yang lolos PON dilakukan secara mandiri di rumah.
"Kita sudah kembali melakukan latihan tatap muka wall climbing Mandala Krida sejak 1 November 2020 lalu. Puslatda panjat tebing ini nantinya dijadwalkan berlangsung hingga menjelang keberangkatan PON Papua," ujar Sultoni Sulaiman, pelatih PON panjat tebing DIY yang ditemui KRJOGJA.com di Mandala Krida, belum lama ini.
Menurut Sultoni, dalam Puslatda panjat tebing kali ini tanpa dihadiri 1 dari 3 atlet inti lolos PON Papua yang ketiganya merupakan atlet putri. Ketiga atlet putri yang lolos PON Papua tersebut adalah, Dyah Puspitaningtyas (UNY), Rahma Yuma Fadhila (UGM) dan Sukma Lintang Cahyani (SMA 11). Ketiganya lolos PON Papua, setelah merebut medali perak kategori speed wr relay putri pada babak kualifikasi (Pra) PON di Surabaya tahun 2019 lalu.
"Namun dari ketiga atlet yang lolos PON Papua ini, satu di antaranya Sukma Lintang Cahyani tidak bisa hadir di lapangan mengikuti puslatda, karena yang bersangkutan mengikuti pelatnas panjat tebing junior di Jakarta. Sebagai gantinya untuk sparring partner, tim pelatih memanggil Amelia Windy Ariesta, atlet panjat tebing DIY yang biasanya tampil di nomor lead boulder putri," sambung Sultoni.
Dijelaskan Sultoni sebenarnya dari PB PON, DIY juga meloloskan tim putra yang merebut medali perunggu pada babak pra PON 2019, tapi mereka akhirnya tidak berangkat ke Papua, karena terkendala dengan kriteria KONI DIY yang jika ingin lolos harus menjadi dua besar atau merebut medali perak pra PON wilayah. Untuk tim putra panjat tebing DIY yang merebut medali perunggu di babak pra PON Surabaya adalah Seto, Andika, Surya Agung P dan M Farry Arrahman. Ketiga atlet panjat tebing putri yang lolos PON ini diarsiteki tiga pelatih yaitu Selain Sultoni Sulaiman, juga ada Fitriyani dan Ryan Windie Atmojohn.
Dijelaskan, Puslatda PON panjat tebing di wall climbing Mandala Krida berlangsung 5 kali dalam seminggu yaitu Senin, Selasa, Kamis, Jumat ( setiap sore mulai pukul 15.30 hingga selesai). Sedangkan Sabtu latihan dilakukan pagi hari mulai pukul 08.00 wib.
"Bentuk latihan yang diberikan tim pelatih kepada para atlet berupa latihan fisik umum, endurance (latihan kekuatan). Khusus untuk latihan manjat wall climbing dilakukan setiap Senin dan Kamis. Untuk latihan Sabtu pagi berupa latihan kardiya atau latihan peningkatan VO2Max (daya tahan stamina jantung dan paru seorang atlet)," tegas Sultoni, sembari menjelaskan dalam PON Papua, atlet panjat tebing DIY ditarget bisa merebut satu medali emas.
Lebih lanjut dikatakan, jika kondisi hujan latihan manjat diganti latihan fisik sebagai penunjang. "Latihan fisik diadakan di sirkuit training (dalam ruangan). Kita dalam memulai latihan terlebih dahulu, diadakan pemanasan dan latihan inti, kurang lebih 2 jam. Setelah latihan inti berakhir dilanjutkan pendinginan," imbuh Sultoni.
Pada bagian lain dikatakan, meski ketiga atlet putri panjat tebing DIY lolos PON, namun nantinya mereka belum tentu berangkat PON, karena akan dilihat dari proses latihan. Mereka yang terbaiklah yang akan diberangkatkan," pungkas Sultoni.(Rar)