PON Papua Mundur, IMI DIY Kembalikan Dana Puslatda ke KONI

Photo Author
- Minggu, 10 Mei 2020 | 22:50 WIB
Eka Sulistyana (kiri) bersama Stevie SW pimpinan perlombaan kejuaraan VSC Drag Race di sirkuit Gading Wonosari.
Eka Sulistyana (kiri) bersama Stevie SW pimpinan perlombaan kejuaraan VSC Drag Race di sirkuit Gading Wonosari.

GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Mundurnya penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dari Oktober 2020 menjadi Oktober 2021 berimbas ditariknya kembali anggaran (dana) puslatda oleh KONI DIY yang telah diberikan kepada masing-masing cabor anggota KONI DIY, tak terkecuali cabor balapmotor IMI DIY.

“Saya tak habis mengerti kenapa dana yang sudah diberikan lewat rekening IMI DIY, kok ditarik kembali oleh KONI DIY. Dasarnya apa kami tidak tahu. Mestinya digunakan atau tidak digunakan jika sudah masuk ke rekening IMI DIY selama petunjuk dari KONI DIY belum jelas, kita tidak akan menggunakan anggaran tersebut. Dana sebesar Rp 185 juta untuk biaya puslatda dan untuk membeli peralatan balap sudah kami kembalikan lewat rekening KONI DIY. Namun sejauh ini, apakah pengembalian dana dari IMI DIY untuk KONI DIY sudah diterima atau belum saya belum tahu, karena yang mengembalikan anggota IMI DIY yang lain,” ujar Eka Sulistyana, Ketua umum IMI DIY di Wonosari, Gunungkidul, Minggu (10/5/2020).

Diakui Eka, untuk anggaran yang diberikan KONI DIY ke IMI DIY belum digunakan. Pasalnya untuk pelaksanaan puslatda balapmotor belum jadi dimulai, akibat wabah pandemi covid-19. Seharusnya kalau PON XX Papua tidak mundur, maka puslatda balapmotor khusus pembalap DIY sudah bisa dimulai Februari 2020 lalu.

”Untuk puslatda teknik motor, kita harus menjalaninya ke luar DIY yaitu ke sirkuit Sentul (Jabar), sirkuit Tasikmalaya dan Surabaya. Karena di tiga daerah ini sirkuitnya sudah permanen. Sedangkan sirkuit mandala krida belum permanen sehingga tidak memenuhi standar untuk latihan teknik. Sirkuit Mandala Krida hanya bisa digunakan untuk latihan fisik,” papar Eka.

Dijelaskan, untuk pembalap yang akan maju ke PON Papua 2021, IMI DIY masih mengandalkan para pembalap yang meraih medali emas di PON Jabar 2016 lalu. Mereka adalah Galang Hendra Pratama, Reza Dhenika, Hildan Kusuma, Hafid dan Yoga AP.

“Kita bejuang keras di PON Papua nanti, untuk bisa mempertahankan medali emas yang direbut pada PON Jabar lalu,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekum KONI DIY Drs Agung Nugroho Msi dalam surat edaran No 0521/UM/IV/2020 yang dikirim ke masing-masing cabor anggota KONI DIY yang lolos PON menjelaskan, terkait dengan ditundanya pelaksanaan PON XX Papua tahun 2020 menjadi Oktober 2021 dan dengan adanya pemberitahuan dari Pemda DIY No 443/6338 perihal tindak lanjut upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dan berdasarkan hasil rapat koordinasi KONI DIY dengan Pengda cabor peserta PON Papua tahun 2020 pada 23 April 2020, maka Pengda cabor Peserta PON XX untuk segera menyampaikan laporan penggunaan anggaran. Yaitu, penggunaan anggaran pengadaan peralatan latihan, sewa tempat dan untuk BBM.

“Untuk sisa anggaran segera disetorkan kembali ke KONI DIY melalui rekening Giro BPD Nomor :001.111.000917,” papar Agung.(Rar)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

X