Didesain Anak Muda Asli Jogja, Ini Filosofi Jersey PSIM Musim 2020

Photo Author
- Kamis, 12 Maret 2020 | 09:10 WIB
Jersey PSIM musim 2020.
Jersey PSIM musim 2020.

YOGYA, KRJOGJA.com - PSIM memperkenalkan skuad sekaligus menggelar launching di Balaikota Yogyakarta, Rabu (11/3/2020) malam. Selain 24 pemain, Laskar Mataram juga menunjukkan jersey terbaru tahun 2020 yang langsung dikenakan para pemain.

Ada dua jersey yang dipakai PSIM musim ini yakni home berwarna biru dan away berwarna putih. Menariknya, kali ini desainernya merupakan anak asli Jogja yang sudah sejak beberapa tahun terakhir menjadi bagian dari PSIM baik sebagai media officer maupun tim kreatif, yakni Ditya Fajar Rizkizha.

Di jersey home berwarna biru, disematkan garis horizontal dengan 5 garis biru tua dan 4 garis biru. Garis horizontal melambangkan kesan tenang dan berjumlah 5, dalam artian Jawa berasosiasi pada “panca” atau kekuatan diri.

Empat garis mendatar warna biru berasosiasi pada “kerta” atau kemenangan. Jumlah garis di jersey home ini berjumlah 9 yang berarti “Hanggatra” yaitu kesempurnaan.

Dua garis emas “dwi” diantara logo PSIM Jogja memiliki arti keseimbangan. Sementara pada pundak terdapat motif batik parang rusak sebagai identitas Yogyakarta.

Kemudian warna kuning emas pada jersey diambil dari lambang Kraton Ngayogyakarta. Pemilihan warna emas juga didasari dari sisi heritage di mana warna kuning emas melambangkan prestasi, kesuksesan, serta kejayaan.

“Jadi, secara keseluruhan jersey home PSIM Jogja musim 2020 memiliki arti luas kekuatan diri untuk meraih kemenangan menuju kesempurnaan/kejayaan (Liga 1) dengan didasari keseimbangan antara doa dan kerja keras,” ungkap Ditya pada wartawan.

Sementara untuk jersey away, warna dominan putih ditambah 3 garis vertikal berwarna biru dan 2 garis abu-abu vertikal dengan pattern batik parang rusak ditengah jersey. Garis vertikal pada jersey away melambangkan kesan stabil dan memberi kekuatan.

Garis biru vertikal berjumlah 3 mempunyai makna tim PSIM Jogja yang bersinergi dengan dua kelompok suporternya, Brajamusti dan The Maident untuk mengarungi kompetisi liga Indonesia. Dua garis abu-abu diantara 3 garis biru dengan pattern batik parang rusak, mempunyai arti sama dengan “dwi” atau keseimbangan.

Warna abu-abu juga memberikan kesan elegan pada tampilan jersey ini. Aksen warna emas juga diberikan pada jersey away yang bermakna kemenangan.

“Arti secara luas jersey away ini memiliki makna kekuatan yang stabil yang dimiliki PSIM Jogja melalui dukungan penuh kedua suporternya untuk meraih kemenangan pada laga tandang,” lanjut lulusan Pascasarjana DKV ISI Yogyakarta ini.

Produksi jersey sendiri tetap dilakukan mandiri di bawah otoritas PSIM Jogja layaknya musim lalu. Tetap tidak ada brand apparel tersemat di jersey tersebut. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

X