Krjogja.com - Jakarta - Pemain Manchester United (MU) Jadon Sancho kabarnya sudah membuat keputusan terkait masa depannya bersama Setan Merah. Pesepak bola asal Inggris memilih pergi pada bursa transfer Januari usai menggelar pembicaraan dengan manajer Erik ten Hag.
Seperti diketahui, Jadon Sancho memang sedang terlilit masalah di Old Trafford. Ia mengalami gesekan dengan juru taktik Manchester United menyusul tanggapan kontroversial yang dikeluarkannya beberapa waktu lalu.
Adapun Sancho sebelumnya tak ikut di bawa ke London ketika Setan Merah menelan kekalahan 1-3 dari Arsenal dalam laga lanjutan Liga Inggris 2023/2024 pada Minggu (3/9/2023).
Baca Juga: Pameran Kriyanusa 2023 Momentum UMKM Indonesia Mendunia
Erik ten Hag kala itu mengungkap, keputusannya untuk tak mengikutsertakan eks penggawa Borussia Dortmund didorong oleh performa kurang apiknya saat latihan.
Penilaian tersebut sontak langsung dibantah oleh Sancho. Pesepak bola berusia 23 tahun menyebut ucapan manajer MU tidak benar dan mengaku dirinya selalu dijadikan kambing hitam di Old Trafford.
Akibat hal ini, Sancho terancam sulit meelanjutkan karier bersama MU. Mirror bahkan sempat mengeklaim pelatih Setan Merah mulai mempertimbangkan potensi mengeluarkan pemain kelahiran 2000 dari tim utama.
Baca Juga: Politisi Muda PDI Perjuangan, Eko Suwanto Tak Akan Halalkan Politik Uang dalam Hadapi Pemilu 2024
Teranyar, Daily Star melaporkan bahwa Jadon Sancho akhirnya mengadakan pembicaraan dengan Erik ten Hag pada Senin (11/9/2023) waktu setempat. Keduanya berupaya mengatasi perbedaaan dan mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah.
Namun, merujuk pada laporan yang sama, diskusi antara Jadon Sancho dan Erik ten Hag nyatanya belum menemui titik terang. Hubungan mereka diklaim masih retak akibat kurangnya kepercayaan kedua belah pihak.
Metro juga menyebut peluang Sancho mendapatkan menit bermain bersama MU bakal tetap minim pasca masalah ini. Padahal, persaingan di sektor sayap Setan Merah sejatinya sedang tak terlalu ketat menyusul absennya Antony akibat skandal kekerasan. (*)