Krjogja.com - SLEMAN - PSS Sleman gagal meraih kemenangan di depan publik sendiri saat menjamu Bali United, Jumat (30/11/2023). Puluhan PSS Fans pun meluapkan kekecewaan pada tim kesayangannya yang praktis sudah tak pernah menang sejak Agustus lalu.
Bali United unggul satu gol melalui pemain asal Palestina, Mohammed Rashid pada menit 34. Rashid sempat berselebrasi mengangkat dua jari (peace) yang tampaknya ditujukan untuk mendoakan situasi di negaranya.
Gol tersebut menjadi satu-satunya dalam pertandingan di Maguwoharjo. Sekaligus membuat rekor tuan rumah tak menang di kandang semakin panjang.
PSS sebenarnya tidak bermain buruk dan menciptakan sejumlah peluang. Hanya saja keberuntungan belum berpihak pada Laskar Sembada.
Sepakan Abduh Lestaluhu yang masih menerpa mistar gawang. Belum lagi sepakan bebas Yevhen Baha yang masih bisa diantisipasi Maringa dan membentur tiang, menjadi bukti upaya pemain PSS yang tak menemui keberuntungan di laga sore tadi.
Saat laga bubar, puluhan PSS Fans turun ke lapangan dan menumpahkan kekecewaan. Mereka mempertanyakan bagaimana situasi tim kesayangannya, yak tampaknya belum juga menunjukkan progres ke arah lebih baik.
Usai laga, pelatih PSS, Bertrand Crasson mengaku sangat kecewa dengan kekalahan timnya di kandang sendiri. Ia mengatakan timnya tak beruntung karena begitu banyak peluang namun tak ada satupun berbuah gol.
"Kami sangat kecewa dengan hasil ini, apalagi lawan beruntung hanya punya satu peluang dan itu menjadi gol. Kita punya banyak peluang namun sayangnya tak ada yang menjadi gol. Kami sudah mencoba semua hal dalam pertandingan ini. Kami coba dua hingga empat striker tapi belum beruntung. Para pemain seluruhnya kecewa, semua orang menonton bisa melihat semua pemain bermain dengan hati. Hasilnya memang buruk namun kami akan berbenah untuk hasil yang lebih baik ke depan," ungkapnya.
Bertrand mengatakan timnya memang dalam situasi yang tidak baik karena belum bisa lepas dari hasil buruk. Namun pelatih asal Belgia itu berjanji timnya akan berbenah dan kembali ke jalur seharusnya.
"Saya tak akan menyalahkan pemain, kami menunggu adanya transfer dan akan bekerja lebih keras ke depannya. Kami menunggu berita tentang pemain yang datang. Semoga bisa datang secepatnya. Kami punya waktu untuk bekerja dan kami akan mencoba memanfaatkan waktu yang ada," tandasnya.
Kekecewaan yang sama juga muncul di wajah Kim Kurniawan di momen usai pertandingan. Kim mengakui situasi saat ini tidak baik dengan posisi yang terancam di zona merah, juga mental para pemain yang terpuruk karena hasil.
"Ini mengecewakan, banyak hal yang masih harus kita perbaiki, kita latih. Posisi kita terancam seperti musim lalu, situasi sulit bagi pemain sehingga bagaimanapun caranya kita harus keluar bersama dari situasi ini. Kita pernah menunjukkan namun belakangan hilang, kita harus gali mengapa bisa demikian, kita ingin lebih baik. Ke depan banyak pertandingan menunggu, namun kami sadar kondisi saat ini tak baik. Kami tidak akan patah semangat, kita ingin bersama mensukseskan musim ini," pungkas Kim.