Dear netizen, jangan bebani para pemain Timnas U-17 dengan kritik yang berlebihan

Photo Author
- Kamis, 16 November 2023 | 12:35 WIB
Timnas Indonesia U-17 (Istimewa)
Timnas Indonesia U-17 (Istimewa)

KRjogja.com SURABAYA - Timnas Indonesia U-17 mampu mengumpulkan dua angka dalam dua pertandingan Grup A Piala Dunia U-17 2023.

Mereka bermain imbang dengan skor identik 1-1 saat melawan Panama maupun Ekuador dalam laga Grup A.

Hasil imbang itu masih menuai kritik dari netizen melalui media sosial. Bahkan, tak jarang muncul makian yang bisa berdampak buruk. Hal ini sudah mendapat respons dari sejumlah tokoh sepak bola nasional.

Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti, Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri, hingga Fakhri Husaini ikut angkat bicara. Ketiganya sempat meminta dukungan kepada Garuda Muda, bukan tekanan yang akan menjatuhkan mental.

Baca Juga: Perubahan Algoritma X atau Twitter Dilakukan, Apa Saja yang Diubah?

Hal senada juga diutarakan oleh psikolog Timnas Indonesia U-17 Afif Kurniawan. Dia heran ada komparasi antara kritik di Indonesia dan timnas negara lain. Banyak yang berpendapat bahwa di luar negeri pun pemain sepak bola sudah biasa dengan kritik.

Masalahnya, kata Afif, kultur kritik itu biasanya tertuju kepada pemain sepak bola dewasa, bukan kelompok umur. Timnas Indonesia U-17 seharusnya bisa menjadi wadah bagi para pemain untuk terus berkembang.

“Bedanya adalah tidak ada kultur bully di sana. Tidak ada abuse kepada pemain. Di media sosial mungkin ada maki-maki, tapi di lingkungan terdekat akan memberikan dukungan dan perlindungan. Lingkungan terdekat pemain ada pelatih dan keluarga,” kata Afif Kurniawan.

Sejumlah pengamat menilai Timnas Indonesia U-17 perkembangannya signifikan dalam dua pertandingan itu. Saat melawan Ekuador, Iqbal Gwijangge dkk sempat kewalahan menghadapi serangan lawan yang tampil agresif.

Baca Juga: Gegara Ada Pejabat yang Ikut Berinvestasi di Jogja Eco Wisata, Membuat Korban Tertarik. Tapi Setelah itu Malah Mangkrak dan Digeledah Kejati DIY

Namun, situasinya berbeda saat melawan Panama. Tim Garuda Muda mampu memberi tekanan kepada lawan. Beruntung, Timnas Indonesia U-17 tidak menelan kekalahan dalam dua pertandingan tersebut.

Afif menilai komentar negatif di media sosial akan berdampak besar bagi pemain. Namun, para penggawa Timnas Indonesia U-17 beruntung tetap mendapat dukungan dari lingkungan sekitar untuk terus berkembang.

“Kontrasnya adalah apa yang kita alami selama tinggal di sini, seri dua kali, itu sangat berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di media sosial. Di media sosial itu benar-benar seperti itu. Mereka tumbuh dengan karakteristik sesuai dengan usianya,” ucap Afif.

Satu hal yang jadi sorotan Afif adalah para pemain Timnas Indonesia U-17 memerlukan arahan untuk terus belajar dan berkembang. Dia tidak ingin beban orang dewasa juga ditimpakan kepada anak asuh Bima Sakti.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X