Krjogja.com - SLEMAN - Pelatih Fisik PSS Sleman, Kartono Pramdhan harus meninggalkan klub untuk mengikuti modul 6 lisensi kepelatihan AFC Pro.
Kartono bakal absen paling tidak saat PSS menjamu Rans Nusantara 8 Desember nanti.
Modul 6 AFC Pro di Bogor bakal berlangsung hingga 14 Desember mendatang.
Hal serupa dialami PSIM yang kemungkinan besar ditinggalkan pelatih kepala Kas Hartadi karena mengikuti kursus yang sama.
Kartono mengungkap kursus AFC Pro berjalan dua tahun dengan tujuh modul yang dijalani. Para pelatih ini berkunjung ke Turki untuk belajar dan melihat secara langsung bagaimana klub Eropa bekerja.
Baca Juga: Pengajian Bersama Soimah, Gus Iqdam Beri Doa Rahasia Agar Rejeki Lancar
“AFC pro dilakukan kurang lebih sudah satu tahun yang terdiri dari tujuh modul. Satu modul daring, satu modul berkunjung ke eropa yaitu Turki, lalu empat modul luring dan satu modul berkunjung ke klub untuk ujian,” ungkap Kartono dalam rilis PSS, Rabu (6/12/2023).
Pada modul keenam ini, para pelatih harus mengikuti serangkaian materi terkait tren taktikal di dunia dan menganalisanya. Diharapkan bahwa nantinya para pelatih bisa mengembangkan sepakbola di Indonesia dengan setara situasi dunia terkini.
“Saat ini saya sudah mencapai modul keenam yaitu di modul luring. Materinya yang pasti pengembangan pengetahuan sepakbola berkaitan dengan tren tactical sepakbola dunia dan analisa. Kursus ini menambah banyak wawasan terkait sepakbola kemudian menambah jaringan kelepatihan dan berbagi pengalaman dengan para pelatih senior. Saya banyak bertemu dengan mereka yang sudah melatih tim yang ikut di kompetisi, yakni coach Bima Sakti, Fachri Husaeni dan Jafri Sastra,” tandas Kartono.
Kartono sendiri mengatakan bahwa ia mengambil lisensi tersebut sebagai bagian upaya meningkatkan kapasitasnya di dunia kepelatihan. Penyandang gelar doktor ini menyadari pentingnya sertifikasi dalam profesi termasuk sepakbola.
"Alasan saya mengambil lisensi AFC Pro adalah selain perlu legalitas pengakuan sertifikasi kepelatihan, tentu untuk meningkat kemampuan saya dalam dunia kepelatihan sepakbola," pungkasnya.
Kursus lisensi AFC Pro terhitung sangat mahal bagi seorang pelatih, bahkan bisa mencapai lebih dari Rp 200 juta dengan banyaknya modul dan teori praktek. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi upgdaring skill SDM sepakbola di tanah air.
Peliknya lagi, para pelatih AFC Pro di Indonesia hampir tak satupun memimpin tim di kompetisi kasta tertinggi Indonesia karena masuknya pelatih-pelatih asing. Saat ini praktis hanya Rahmat Darmawan dari Barito Putera dan Aji Santoso di Persikabo pelatih tanah air yang menukangi Liga 1. (Fxh)