Krjogja.com - PURBALINGGA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Purbalingga bakal mendirikan Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar Daerah (PPOPD) pada 2025. Program itu diperlukan untuk pemerataan prestasi dan membangkitkan motivasi para atlet di Purbalingga. KONI akan melakukan pilot project PPOPD terhadap tiga cabor yaitu Renang, Silat dan Karate.
“Semoga dengan pilot project itu bisa memotivasi lebih banyak atlet di Purbalingga,” tutur Ketua KONI Purbalingga, Budi Setiwan pada Rapat Kerja Kabupaten (Rakerkab) Tahun 2024 bersama 33 pengurus kabupaten (Pengkab) cabang olahraga di Gedung Operation Room Graha Adiguna. Minggu (29/12/2024).
Saat ini, lanjut Budi, Purbalingga berada pada peringkat 16 besar Popda Provinsi Jawa Tengah dengan mengemas 5 Emas. Posisi itu merupakan progres yang baik dan sebuah prestasi. Kendati demikian, KONI akan terus berbenah dan pemerataan prestasi akan terus dilakukan.
Baca Juga: Gus Baha Soroti Memudarnya Tradisi Keilmuan Mendalam di Lingkungan NU
“Kami terus berusaha dengan berbagai cara agar progres olahraga di Purbalingga semakin baik,” ujarnya.
KONI juga akan mengintersifkan forum-forum diskusi dengan pengkab masing-masing cabang olahraga. Diskusi mengenai berbagai inovasi dan program kegiatan pengkab diharapakan bakal memunculkan solusi sehingga masalah yang ada dapat diatasi dan menghasilkan prestasi.
Budi juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap atlet cabang olahraga karate yang berhasil masuk training center nasional yaitu Gisele, atlet karate tersebut, kini tengah mengikuti pelatnas di Turki.
Terkait agenda pekan olahraga provinsi (Porprov) Jateng pada September 2026, KONI akan melakukan seleksi caging olahraga yang akan mengikutinya. Pra Porprov akan dilaksanakan mulai April - November 2025.
Baca Juga: Siaga Bencana, Sensor Tsunami Gauge Dipasang di Pantai Selatan
Pada ajang porprov itu, atlet mininimal kelahiran bulan Agustus 2009 dan waktu batas mutasi 17 bulan sebelum pelaksanaan Porprov 2026. Tepatnya bulan Maret 2025.
“Yang dimaksud mutasi itu misalnya pindah domisili atau naturalisasi,” ujar Budi. (Rus)
