Krjogja.com - YOGYA - Ketua Umum, Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) sekaligus Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melantik Pengurus Daerah (Pengda) IPSI DIY masa bakti 2021-2025 dan Pengurus Provinsi (Pengprov) IPSI Jawa Tengah masa bakti 2020-2024 di Pendopo Agung Ambarrukmo Yogyakarta, Jumat (7/10/2022).
Prabowo Subianto sangat bangga dengan para pengurus yang sudi mengabdikan diri (tanpa digaji) melakukan pembinaan atlet demi kemajuan pencak silat Indonesia. Menurutnya, pencak silat adalah olahraga sekaligus budaya asli Indonesia yang sudah mendunia, sehingga sangat layak didukung oleh APBN dan APBD.
"Pencak silat itu lebih dari olahraga, dia adalah seni bela diri, kemampuan bertahan hidup untuk menjadi bangsa yang kuat dan dihormati bangsa-bangsa lain di dunia," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, cabor pencak silat telah dipertandingkan di ajang SEA Games dan ASIAN Games dan sudah ada 80 negara yang mendalami dan mengembangkan pancak silat. Atas dasar ini, Prabowo bercita-cita cabor pencak silat dipertandingkan di ajang Olimpiade. "Indonesia saat ini mendominasi pencak silat di dunia, prestasi ini harus dipertahankan terus," katanya.
Ketua Umum Pengda IPSI DIY KPH Purbodiningrat sangat bangga pengurus dilantik langsung oleh Ketum Prabowo Subianto. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Prabowo, pencak silat Indonesia semakin dihormati di tingkat dunia dan cita-cita menembus Olimpiade bisa terwujud. "Dukungan dan perhatian PB IPSI sangat kami harapkan untuk kemajuan pencak silat DIY," harapnya.
Dikatakan Kanjeng Purbo, IPSI DIY telah menggelar Musyawarah Daerah pada 13 Februari 2022, dan sebulan setelah Musda, terbentuk kepengurusan. "Kami (pengurus) berjuang untuk kemajuan pencak silat DIY berprestasi di level nasional dan internasional. Sebagai bentuk keseriusan kami menjalin kerja sama yang solid dengan berbagai pihak/instansi," katanya.
Ketua Umum Pengprov IPSI Jawa Tengah, Harry Nuryanto mengatakan, banyak pendekar pencak silat asal Jawa Tengah yang menjadi juara dunia. Menurutnya, yang saat ini dibutuhkan oleh IPSI Jawa Tengah, untuk lebih memaksimalkan pembinaan atelt adalah adanya pusat pelatihan (padepokan). "Untuk mewujudkan itu (pembangunan padepokan) kami berharap dukungan dan bantuan dari PB IPSI," harapnya. (Dev)