YOGYA, KRJOGJA.com - Pengda Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) DIY meloloskan tiga dari tujuh atlet yang lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 sesuai kreteria yang ditetapkan KONI DIY dalam babak kualifikasi zona Jawa-Bali di Surabaya tahun 2019 lalu.
Dalam pra PON zona Jawa-Bali di Surabaya, tim panjat tebing DIY sebenarnya meloloskan tujuh atlet, terdiri tiga pemanjat tebing putri dan empat pemanjat tebing putra. Ketiga pemanjat tebing putri DIY ini dalam babak kualifikasi PON masing-masing mendapat medali perak dari nomor speed wr relay putri. Sedangkan keempat pemanjat tebing putra hanya menyabet medali perunggu dari nomor boulder putra.
“Karena pemanjat tebing putra hanya mendapat medali perunggu, sehingga sesuai kreteria yang ditetapkan KONI DIY, mereka tersebut tidak lolos. Keempat atlet putra panjat tebing DIY yang mendapat medali perunggu yaitu Seto, Andika, Surya Agung Pangestu dan M Farry Arrahman. Jadi kreteria dari KONI DIY jika ingin lolos maksimal mendapat medali perak,†ujar Sultoni Sulaiman, pelatih PON FPTI DIY kepada KRJOGJA.com di Yogya, Selasa (2/6/2020).
Lebih lanjut dikatakan, dalam PON Papua nanti DIY membidik 1 medali emas dari ketiga atlet putri yang lolos sekaligus berhak mewakili DIY pada event multi cabor tingkat nasional tersebut. Ketiga pemanjat tebing putri DIY yang lolos PON Papua yaitu Rahmayuna Fadhila, Dyah Puspitaningtyas, dan Sukmalintang Cahyani. Sedangkan tim pelatih terdiri Sultoni Sulaiman, Fitriyani dan Ryan windie Atmojohn.
Dijelaskan Sultoni, selama masa pandemi covid-19 ini, ketiga atlet PON Panjat Tebing DIY ini sesuai protokol kesehatan yang ditetap pemerintah belum bisa menjalani latihan bersama. Akibatnya, Rahma, Diah dan Sukma untuk sementara waktu harus latihan mandiri di rumah, berupa latihan fisik, latihan angkat beban dan ada juga yang latihan panjat tebing kelas boulder dengan ukuran venue yang tidak begitu tinggi atau sekitar tiga meter.
“Untuk Puslatda FPTI DIY secara bersama-sama belum bisa ditentukan, tapi ancar-ancarnya akhir Juli 2020. Namun kepastiannya kita menunggu pengumuman resmi dari Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Disdikpora DIY, selaku pihak yang berwenang mengurusi venue panjat tebing Mandala Krida Yogya,†ujar Sultoni.
Disebutkan, dalam PON Papua yang penyelenggaraannya mundur setahun dari Oktober 2020 menjadi Oktober 2021, untuk cabor panjat tebing mempertandingkan 14 nomor yang sekaligus memperebutkan 14 medali emas, perak dan perunggu. “Dari 14 kelas itu, DIY kemungkinan hanya ikut lima kelas. Untuk ketiga atlet putri DIY tersebut di PON Papua akan tampil di kelas speed putri (Rahma ), Dyah (lead putri) dan Sukma ikut dua nomor lead putri dan boulder putri,†pungkasnya.(Rar)