Krjogja.com - SLEMAN - Seri pertama Proliga 2024 akan dihelat di Yogyakarta mulai 25 April mendatang. GOR Amongraga akan menjadi venue gelaran perdana pentas bolavoli terbesar di Indonesia ini.
Ketua Umum PBVSI, Imam Sudjarwo mengatakan pemilihan Jogja sebagai venue pembukaan Proliga 2024 memiliki alasan kuat, terutama animo penonton voli yang begitu tinggi. Di sisi lain, rating televisi penonton Jogja menjadi salah satu tertinggi dibandingkan venue lain di Indonesia yang pernah digunakan untuk Proliga.
"Kami sengaja pilih gelar seri pembuka Proliga di Jogja karena memang di sini penonton televisi terbanyak ternyata. Karena itu kami pilih Jogja," ungkapnya pada wartawan di sela partai final Nusantara Cup 2024 di GOR UNY, Minggu (24/3/2024) malam.
Baca Juga: Risto Vidakovic Isyaratkan 'Parkir' Anthony Pinthus di Lima Laga Terakhir PSS
Tak hanya seri pembuka menurut Imam, Jogja juga akan menjadi venue final four Proliga 2024 nanti. Ia berharap akan banyak bermunculan bakat-bakat baru voli tanah air dari ajang bergengsi itu.
"Kami buka dan gelar final four di sini (Jogja). Kami ingin telurkan atlet berbakat, ini mengapa ada dua pemain asing tiap tim untuk motivasi pemain kita, sehingga mereka ikut jadi bagus secara permainan dan mental," tandasnya.
Baca Juga: Gerakan #BersatuKitaLapor, Telkomsel Ajak Masyarakat Laporkan Penipuan Online
Sementara, terkait ajang Nusantara Cup yang baru kali pertama diadakan, Imam mengungkap bahwa turnamen tersebut akan menjadi agenda rutin tahunan ke depan. Misi awalnya bagaimana mencari bakat baru yang biasanya bermain antar kampung (tarkam) bisa naik kelas menjadi profesional.
"Kami bukan ingin menghilangkan tarkam ya, tapi justru mencari bibit pemain dari sini. Kami wadahi dengan profesional, modern dan ternyata permainannya juga seru. Nusantara Cup ini akan jadi agenda rutin, melengkapi Divisi Utama, Divisi I juga Proliga," lanjut dia.
Baca Juga: Minggu Palma Jelang Tri Hari Suci, Yesus Pemimpin Penuh Kasih
Imam mengharapkan, dari Nusantara Cup akan muncul bibit baru bolavoli tanah air yang bisa melejit di tingkat senior. Apalagi hampir semua pemain nasional juga berjuang dari bawah untuk menapaki karier profesionalnya.
"Bakat terlihat di tarkam, masuk sini. Kami juga gali bibit baru untuk senior agar semua bisa seperti Megawati, Farhan, Fahri dan lainnya," pungkas Imam. (Fxh)