Krjogja.com - BANTUL - 5 tim perwakilan dari Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) kabupaten/kota se-DIY mengikuti Seleksi Festival Olahraga Tradisional DIY, di Lapangan SKB Sorowajan, Minggu (9/6/2024) pagi. Mereka bersiap mewakili DIY mengikuti Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional XIII-2024 di Parigi Moutong Sulawesi Tengah 11-14 Juli.
KORMI Kota Yogyakarta menampilkan judul karya Jaranan Papah Gedang, KORMI Gunungkidul menampilkan karya Gobag Sodor Handayani, KORMI Kulon Progo menampilkan karya Geblegan, KORMI Bantul menampilkan Balapan Pelah, sementara tim KORMI Sleman mempertunjukkan karya berjudul Pacuanku D'Xpang. Seluruh tim tampil dengan kostum dan make up menarik yang mencirikan daerah masing-masing.
Tiap tim mendapatkan waktu tampil 10 menit plus 3 menit. Pada waktu tersebut peserta harus bisa mengantarkan audience untuk secara detail memahami olahraga tradisional yang dimainkan.
Ketua Umum KORMI DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan nantinya satu tim terbaik akan mewakili DIY berangkat ke Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional di Sulawesi Tengah. Menurut Baskara Aji, DIY ingin menampilkan olahraga tradisional asli yang sebelumnya belum pernah dimunculkan di kancah nasional.
"Peserta terbaik dari lima kabupaten/kota ini nantinya akan dipilih lagi, satu yang paling terbaik untuk mengikuti festival nasional di Sulawesi Tengah. Komitmen kami, setiap tahun akan diselenggarakan festival, lomba berbagai cabang atau inorda untuk memberi motivasi semua anggota KORMI di kabupaten/kota dan DIY. Kami ingin bersama KONI dan NPC mengolahragakan masyarakat sehingga kualitas hidup semakin baik karena kita rajin olahraga," ungkap Baskara Aji di sela pelaksanaan seleksi.
Ada sangat banyak inorda atau cabang dalam KORMI menurut Baskara Aji, jumlahnya lebih dari 100. Ia berharap dengan bergaungnya olahraga tradisional, semakin banyak masyarakat berolahraga, dan di sisi lain bagian dari budaya masyarakat bisa lestari.
"Kami di KORMI bagaimana memotivasi masyarakat untuk berolahraga. Kami cabangnya lebih dari 100, banyak sekali, jadi harapannya masyarakat bisa memainkan dan olahraga tradisi bisa lestari," tandas mantan Sekda DIY ini.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Didik Wardoyo, menyebut olahraga tradisional sangat penting untuk mendorong masyarakat berolahraga. Olahraga tradisi dekat dengan kehidupan masyarakat dan harapannya bisa terus lestari juga berkembang tak punah ke depan.
"Semakin banyak yang olahraga maka semakin sehat masyarakat kita di DIY. Nantinya harapannya DIY bisa mengambil peran di kancah nasional melalui festival yang ada. Di sisi lain olahraga tradisional bisa terus lestari," harap Didik.
Olahraga tradisi juga bisa menjadi daya tarik pariwisata daerah setempat. Wisatawan apalagi dari luar negeri akan mudah tertarik memainkan ketika menunjungi desa wisata yang banyak tersebar di seluruh wilayah DIY. (Fxh)