Menurutnya, hal ini menciptakan tantangan baru bagi pelari domestik yang kini harus bersaing dengan atlet dari berbagai negara, sekaligus menjadi dorongan untuk meningkatkan kualitas pelari nasional.
Sebagai penyelenggara bersama LPS, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra juga menegaskan bahwa tema “Time To Rise” bukan sekadar slogan, tetapi tekad untuk terus maju dan menghadapi tantangan dengan optimisme. Maka dari itu di pelaksanaan tahun ketiga dari LPS Monas Half Marathon, untuk memantik antusiasme peserta, LPS MHM 2025 hadir dengan berbagai inovasi, mulai dari rute baru yang memberikan tantangan segar bagi pelari hingga program registrasi yang lebih beragam.
“Tahun ini, kami membuka Break The Limit Qualifications, yang memberikan kesempatan bagi pelari fast runners tahun lalu untuk mendaftar lebih awal dengan berbagai keuntungan yang didapatkan sebagai pelari cepat. Selain itu, kami juga menawarkan early bird dengan harga spesial, dan pendaftaran harga normal tetap di Rp 750.000 tanpa kenaikan,” terang Sutta.
Sementara itu Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus serta Pemenang BTL 2024 Goes To WMM Natalia membagikan pengalaman saat terlibat pada LPS Monas Half Marathon di tahun 2024. Menurut Alfred, penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon dua tahun kemarin membuktikan bahwa kolaborasi yang solid dapat menghasilkan kenyamanan dalam berbagi jalan. Ia menyoroti bahwa salah satu langkah nyata dalam menciptakan keseimbangan ini adalah penerapan titik crossing yang memungkinkan kelancaran acara tanpa menghambat aktivitas warga.
Baca Juga: Sejarah Yogya di Republik Dimulai Pada 13 Maret 1755
Ia menambahkan bahwa LPS Monas Half Marathon selalu bekerja sama dengan Koalisi Pejalan Kaki untuk memastikan ajang tersebut tak hanya ramah bagi pelari, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Jakarta, termasuk warga CFD. Oleh karena itu, pihak Koalisi Pejalan Kaki memastikan ruas-ruas jalan dipastikan tidak ditutup sepenuhnya, sehingga aktivitas warga tetap berjalan lancar.
“Ke depannya, harapannya LPS Monas Half Marathon 2025 bisa semakin baik dengan inovasi yang tetap mengutamakan kenyamanan dan keterlibatan semua pihak dalam menikmati event ini,” tegas Alfred.
Sementara itu, Natalia sebagai pemenang BTL 2024 Goes To WMM membagikan pengalamannya sebagai salah satu pelari yang merasakan dampak positif dari LPS Monas Half Marathon.
Menurutnya, program BTL ini tak hanya memberikan kesempatan bagi pelari untuk berlaga di ajang dunia, tetapi juga membangun pola pikir dan iklim pelarian semakin dinamis. Ia mengungkapkan bahwa atmosfer kompetisi yang luar biasa serta dukungan masyarakat membuatnya semakin bersemangat untuk berkembang di dunia lari. Untuk informasi lebih lanjut mengenai LPS Monas Half Marathon, kunjungi monashalfmarathon.com/id atau akun Instagram @monashalfmarathon. (*)