KRJogja.com- Gus Iqdam dalam sebuah pengajian menjelaskan makna dan keistimewaan 2 sholat wajib ini di antara 3 macam sholat fardhu lainnya, apakah itu?
Ternyata, yang dimaksud Gus Iqdam adalah sholat Isya dan subuh. Keduanya merupakan dua ibadah sholat yang memiliki makna dan keistimewaan tersendiri dalam agama Islam.
Keduanya sering ditunda-tunda oleh sebagian umat muslim. Sholat isya karena waktunya yang panjang, sementara sholat subuh karena menjelang pagi hari.
Adapun pelaksanaan sholat Isya dan Subuh mencerminkan konsep waktu dalam Islam yang diatur secara ketat. Sholat Isya sebagai penutup hari dan Subuh sebagai pembuka hari untuk menjadi pengingat umat Islam tentang waktu dan kehidupan dunia yang sementara.
Kedua sholat tersebut memberikan penjelasan bahwa kita semua harus memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.
Gus Iqdam pun menjelaskan, andaikan orang tahu bagaimana ganjaran dari sholat subuh dan isya, maka orang berjalan sambil merangkak pun pasti akan memperjuangkannya.
"Wong kui nek wis ngerti ganjarane sholat Isya karo sholat subuh, walau keadaane iki mlaku karo mbrangkang pasti dia akan memperjuangkannya," kata Gus Iqdam.
Gus Iqdam kemudian menyampaikan bahwa kedua sholat tersebut punya hikmah yang ternyata sangat luar boasa.
"Berarti di dalamnya tersimpan hikmah yang sangat luar biasa loh, kamu tidak tahu, siapa tahu kamu susah karena meremehkan perintah Allah, siapa tahu susah ekonominya karena kamu menyepelekan kemaksiatan kepada Allah," imbuh Gus Iqdam.
Hikmah dan keistimewaan yang Gus Iqdam maksud adalah, bahwa Allah bisa mengangkat kesusahan dalam hidup kita. Namun, kalau kita menyepelekan, maka mau tidak mau mau ekonomi kita akan selalu susah.
"Kowe ki durung ngerti, kowe arepo golek psikolog sampai entek, banyak loh orang sakit dites karena ini -karena ini. Tapi karena keajaiban Allah SWT, yang menyembuhkan, mengangkat penyakitnya," tambah Gus Iqdam.
Selain itu, hikmahnya juga bisa mendapatkan keajaiban dari Allah, baik itu memberikan kita kesehatan atau menyembuhkan dan mengangkat penyakit.
"Kesembuhan seperti itu banyak, luar biasa, bahkan kanker opo opo, sudah divonis meninggal, tapi kerono pasrahe karo Gusti Allah akhire dikei keajaiban," paparnya.
Maka dari itu, kebaikan sekecil dan seringan apapun harus tetap dijalankan. Gus Iqdam berpesan agar kita senantiasa istiqomah dalam menjalankan ibadah kepada Allah.(*)