KRjogja.com - Sebentar lagi umat Islam di Indonesia akan menjalani ibadah wajib mereka yaitu puasa ramadhan. Puasa tersebut sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Bulan Ramadhan memang menjadi bulan yang dirindukan bagi kaum muslimin. Selain penuh berkah, bulan tersebut terbuka untuk pengampun segala dosa.
Namun, perlu di ketahui bahwa puasa sudah ada sebelum Islam datang. Bahkan beberapa agama lainnya juga melaksanakan puasa dengan berbagai cara mereka sendiri-sendiri.
Dikutip pada halaman NU Online menurut Pengasuh Pondok Pesantren Kali Opak, M. Jadul Maulana mengatakan bahwa puasa diambil dari bahasa sansekerta yaitu upawasa.
Baca Juga: Memaknai Catur Brata Penyepian, 4 Larangan yang Wajib Ditaati Saat Nyepi
Upawasa bermakna masuk kepada sang ilahi atau Tuhan yang Maha Esa. Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Kali Opak tersebut, kata upawasa sering di ucapkan pasa oleh masyarakat Jawa. Lambat laun kata tersebut berubah menjadi puasa oleh kalangan umat Islam.
Puasa berarti mengekang, kekangan, atau menahan sesuatu dari. Maka dari itu, istilah puasa ini sudah dikenal jauh sebelum agama Hindu-Budha masuk di Indonesia, ujar M. Jadul Maulana pada NU Online, beberapa waktu lalu.
Seluruh makna puasa tersebut sama dengan pengertian puasa menurut Islam yaitu Shaum atau Syiam. Puasa dalam Islam bermakna menahan diri dari makan, minum dan hubungan seksual, bertujuan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Baca Juga: Rival Lastori Jadi Sorotan di Sosial Media Setelah Bawa Promosi Malut United
"Jadi, puasa itu bukan semata-mata gerakan pasif-defensif terhadap keinginan nafsu dan syahwat, akan tetapi sebetulnya itu gerakan aktif jiwa dan ruh kita saat mendekatkan diri kepada Tuhan," ujar M. Jadul Maulana.
Menurutnya puasa pada masa sebelum Islam datang itu sebagai bentuk spiritual. Karena setiap apapun yang manusia lakukan baik makan, minum, dan hubungan seksual cenderung lupa terhadap perintah Tuhan.
Maka dari itu, puasa menjadi kegiatan yang menunjukkan ketaatan kepada Tuhan yang Maha Esa. Selain itu, puasa juga dapat menjadi alat kontrol diri dari hal-hal yang dapat merusak diri seseorang.
Baca Juga: Nyepi Beriringan Ramadan, Saling Hormati Ritual dan Tradisi
Islam sendiri pada tahun 2024 akan melaksanakan ibadah puasa wajibnya pada tanggal 11 atau 12 Maret mendatang. Seluruh kaum muslimin tanpa terkecuali akan melakukan kegiatan yang menunjukkan ketaatan mereka kepada sang pencipta. (NU Online)