Krjogja.com - Kopiah, Peci, Sorban dan Blangkon sangat jamak dan mudah ditemukan waktu jamaah sholat. Baik saat shalat wajib, Jumatan maupun tarawih di bulan Ramadan.
Kopiah berasal dari Kopiah (serapan dari Arab: كُوفِيَّة, translit: kūfīyya, lit. 'tentang Kufah' ) adalah penutup kepala tradisional khas Arab yang berasal dari kota Kufah di Irak, Timur Tengah.
Peci, kopiah, blangkon atau songkok merupakan penutup kepala untuk pria yang marak digunakan di Indonesia. Peci terutama peci hitam, amat identik dengan Soekarno, baik sebelum kemerdekaan maupun setelah Indonesia merdeka.
Baca Juga: Perkiraan Kapan Jatuhnya Malam Lailatul Qadar Bulan Ramadhan 2024
Syaikh Shalih Al Fauzan mengatakan, tidak wajib seorang laki-laki yang shalat untuk menutup kepalanya.
Sorban atau Serban dalam bahasa arab disebut dengan 'imamah,dalam khazanah bahasa Indonesia.
Jadi kata 'serban' di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sorban (serban) adalah ikat kepala yang lebar (yang dipakai orang Arab, haji dan sebagainya).
Baca Juga: Wajib Tahu! 7 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Berpetualang ke Alam Bebas
Sedangkan kesukaan warna sorban Nabi Muhammad SAW mengenakan sorban yang berwarna hijau.
Sementara Blangkon adalah penutup kepala yang sederhana dan elegan, terbuat dari kain yang mudah ditemukan di Indonesia.
Blangkon merupakan penutup kepala khas pria di Jawa yang biasanya dipadupadan dengan busana adat Jawa.
Sebutan blangkon berasal dari kata Blanco dari bahasa Belanda. Sebab dari kata kebiasaan lama para bangsawan Jawa kala memakai ikat kepala atau udeng kala itu.
Seperti kopiah, sorban, maka memakai blangkon ketika melakukan shalat berjamaah bukan termasuk hal yang membatalkan shalat.
Makna yang tersirat ada pilihan untuk menjalankan ibadah salat baik dengan peci, sorban, kopiah, ataupun blangkon.