Krjogja.com, Salatiga- Dalam sejarah dakwah Islam Rasulullah Muhamad SAW, banyak memilukan dalam mempertahankan keyakinan Islam. Bahkan di zaman dakwah terang-terangan pengenalan Islam oleh Muhammad SAW,dikisahkan salah satu wanita zaman itu menjadi korban kesadisan kaum kafir musyrikin Mekah.
Ia merupakan wanita pertama dalam Islam yang mati syahit karena dibunuh dengan sadis oleh kaum musyrikin. Wanita ini adalah bernamah Sumayyah yang mati syahid karena perlakuan sadis pemimpin kaum musyrikin Mekah saat itu. yakni Abu Jahal.
Baca Juga: Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online
Diceritakan dalam Sirah Nabawiyah dikarang oleh Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri kaum musyrikin menjalankan penindasan dan metide kekerasan dalam menghadang perkembangan dakwah Islamiyah pada tahun keempat kenabian. Metode sadis, penindasan dan penyiksaan dilakukan kepada orang yang masuk Islam bersama Rasulullah SAW.
Penyiksaan dilakukan oleh Abu Jahal dan kawan-kawannya terhadap mantan budak bernama Ammar Bin Yasir. Ia bersama keluarganya bapak dan ibunya sudah merdeka dan masuk Islam di jaman Rasulullah. Mereka diseret oleh kelompok Abu Jahal di tanah lapang yang panas, lalu disiksa dan dipaksa kembali ke kafir musyrik menyembah berhala.
Baca Juga: Jumlah Aset Kripto Indonesia Peringkat 7 Besar Dunia
Keluarga Ammar disiksa oleh Abu Jahal yang saat itu masih mayoritas jahiliyah. Dituliskan, Nabi Muhammad berdoa dan bersabda "bersabarlah keluarga Yasir, sesungguhnya tempat yang dijanjikan untuk kalian adalah surga".
Yasir ayah dari Ammar meninggal setelah disiksa dan sedangkan ibunya bernama Summayah diperlakukan sadis tak berperikemanusiaan oleh Abu Jahal, ditusuk kemaluannya menggunakan tombak dan meninggal dunia. Selanjutnya Ammar pun terus disiksa dan tidak kuat. Ia dipaksa untuk mencaci maki Nabi Muhammad SAW dan dipaksa mengatakan yang baik-baik terhadap berhala Lata dan Uzza.
Baca Juga: Sambut Idul Fitri di Jateng dan DIY, Bank Mandiri Siapkan Rp 31,3 Triliun
Setelah itu, Amar dilepas, karena merasa bersalah selanjutnya Ammar mendatangi Rasulullah Muhammad SAW dan menangis meminta maaf karena dalam keadaan tidak kuat dan terpaksa. Saat itulah Allah SWT menurunkan wahyu kepada Rasulullah, yakni Surat An Nahl Yat 106 yang artinya, "Barang siapa yang kafir kepada Allah sesuda dia beriiman (dia mendapatkan kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa).....".
Banyak kisah mempertahankan Islam sebagai agama yang sempurna ini dalam perjalanan dakwah. (Sus)