KRjogja.com - Bila bertanya kepada generasi sekarang tentang kartu lebaran mereka tidak akan bisa menjawabnya dengan mudah kalau tidak mencari dari mesin Google apa itu kartu ucapan selamat lebaran produksi PT Pos zaman dulu.
Kartu ucapan lebaran tinggal sejarah karena maraknya penggunaan kartu elektronik dan juga pengaruh medsos yang membuatnya kian dilupakan saat ini.
Kartu Lebaran mulai ditinggalkan bahkan sejak tahun 1990an PT Pos Indonesia sudah tidak memproduksinya secara massal lagi.
Baca Juga: Razzi Taruna Dipastikan Jadi Manajer PSIM Musim Depan, Ungkap Bentuk Tim Lebih Cepat
Sebab sudah habisnya minat masyarakat untuk membeli kartu lebaran hingga awal medio 2000n penggunaan kartu lebaran ini sudah mulai ditinggalkan.
Walau pada Hampers atau hantaran lebaran masih ada kartu lebaran buatan pemberi hampers tersebut adalah masih dibuat demi kepentingan perorangan, organisasi atau bisnis bukan mengacu kepada layanan produk kantor pos lagi saat ini.
Kartu ucapan selamat lebaran pertama adalah kartu yang diterbitkan tahun 1918 di Hindia Belanda ( Indonesia) saat itu. Isinya himbauan kepada pelanggan penyewa mesin jahit untuk menyisihkan uang untuk membayar sewa mesin jahit.
Baca Juga: Universitas Muhammadiyah Surakarta Sediakan Rest Area bagi Pemudik
Sejarah Kartu Ucapan
Kebiasaan untuk mengirim kartu ucapkan sudah ada sejak Zaman Mesir Kuno 4000 tahun lalu, bangsa Mesir menggunakan batu berbentuk kumbang untuk saling mengucapkan ucapan tersebut.
Zaman Romawi kuno saling bertukar kado kesehatan dan kemauan baik dengan buah-buahan kering dan madu serta tembikar yang di bakar.
Kartu Ucapan dipelopori oleh seorang seniman Inggris saat itu bernama John Calcott Horsley tahun 1843 yang membuat kartu natal dengan ucapan "A Merry Christmas dan Happy New Year "yang terkenal hingga kini.
Namun boom kartu ucapan baru tahun 1880 yang memberi peluang bagi pelukis, penulis pemotret untuk berkecimpung dalam bisnis kartu ucapan ini.
Namun yang terkenal sebagai pencetus ide kartu pos ucapan ini adalah Dr Emmanuel Herman dari akademi Militer Jerman walau sebetulnya perintisnya adalah Dr. Henrich Von Stephan dari Jerman.
Pemerintah Penjajah Belanda mulai mengadopsi kartu pos ini tahun 1871 dengan menerbitkan kartu pos tanpa gambar dan melarang perusahaan swasta menerbitkan walau akhirnya dicabut larangan tersebut.