Krjogja.com Yogya Pakaian toga telah menjadi simbol penting dalam upacara wisuda di berbagai institusi pendidikan di seluruh dunia. Pakaian ini menggambarkan martabat dan penghargaan terhadap prestasi akademik yang telah dicapai oleh para mahasiswa.
Toga, yang biasanya terdiri dari jubah panjang dengan lengan tertutup, serta dilengkapi dengan topi mortarboard, telah menjadi pakaian resmi yang dijunjung tinggi dalam suasana perayaan wisuda.
Salah satu alasan mengapa toga menjadi pakaian resmi dalam upacara wisuda adalah karena cita rasa tradisi. Pakaian ini telah ada sejak berabad-abad yang lalu dan merupakan simbol kedewasaan yang diambil dari tradisi yang kuno. Ketika seseorang mengenakan toga, mereka merasa terhubung dengan sejarah panjang universitas dan kehormatan akademik yang telah diperoleh oleh generasi sebelumnya.
Toga juga melambangkan persamaan. Dalam upacara wisuda, toga yang dipakai oleh semua lulusan memiliki desain yang seragam, tidak membedakan latar belakang, etnis, atau kelas sosial. Semua mahasiswa dipersatukan oleh pakaian yang sama, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan dan meraih keberhasilan akademik.
Lalu bagaimana asal usul toga dan makna simboliknya sehingga dipakai untuk wisuda? Simak penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber :
Sejarah Awal Toga
Toga adalah pakaian tradisional yang biasanya digunakan oleh para wisudawan saat prosesi kelulusan. Pakaian ini memiliki makna simbolis yang menggambarkan prestasi akademik yang sukses. Namun, asal usul toga dan bagaimana tradisi ini dimulai sebenarnya masih menjadi misteri.
Beberapa sumber menyatakan bahwa toga pertama kali digunakan di zaman Romawi Kuno. Pada saat itu, toga merupakan pakaian yang dikenakan oleh orang-orang bangsawan dan dianggap sebagai simbol status sosial dan kehormatan. Toga ini terbuat dari kain putih yang dipakai melingkar di tubuh, melibatkan teknik lipatan dan pengikatan yang rumit.
Perkembangan toga kemudian terjadi pada abad ke-12 di Eropa, ketika universitas-universitas mulai diperkenalkan. Para akademisi pada saat itu mengadopsi toga Romawi sebagai bagian dari identitas mereka. Konvensi ini dijadikan sebagai simbol pengetahuan, integritas, dan martabat dalam dunia pendidikan.
Sejak itu, penggunaan toga di dalam upacara wisuda telah menjadi tradisi yang berlangsung hingga saat ini. Meski asal usul pastinya belum diketahui dengan pasti, toga secara tak terpisahkan terkait dengan ritual kelulusan dan menjadi simbol kemuliaan akademik.
Salah satu asal-usul toga wisuda dapat ditelusuri kembali ke Yunani Kuno. Pada masa itu, mahasiswa yang menyelesaikan pendidikan mereka di sekolah filsafat terkenal seperti Akademi Plato, biasanya mengenakan toga. Toga ini menjadi simbol penghargaan atas prestasi akademis yang mereka capai.
Namun, tradisi toga wisuda juga dipengaruhi oleh budaya Romawi Kuno. Di Romawi, toga adalah pakaian formal yang dipakai oleh warga negara yang dihormati, termasuk sarjana atau intelektual. Toga ini melambangkan status sosial dan eksekutif yang tinggi.
Pengaruh budaya Romawi ini memberikan dasar bagi penggunaan toga dalam konteks wisuda modern. Saat ini, toga digunakan sebagai pakaian resmi dalam acara wisuda di banyak negara. Hal ini menggambarkan simbol kepahlawanan akademis dan prestasi yang sama seperti yang terlihat pada zaman Yunani dan Romawi. (*)