Dekatkan Kuliner Khas Jogja, Pengunjung di Resto Ini Bisa Pesan Sate Klathak dan Mie Jawa Sekaligus

Photo Author
- Kamis, 20 Juni 2024 | 17:03 WIB
Olahan sate klathak berpadu mie Jawa (Harminanto)
Olahan sate klathak berpadu mie Jawa (Harminanto)



Krjogja.com - SLEMAN - Kreasi olahan kuliner di Jogja saat ini terus berkembang. Namun citarasa masakan tradisional masih menjadi buruan penikmat kuliner yang datang dari berbagai penjuru tanah air juga mancanegara.

Hal ini yang menginspirasi warung Sate Klathak Pak Jede di kawasan Nologaten Depok Sleman untuk mengenalkan lebih dekat kuliner tradisional Yogyakarta yang nikmat di lidah.

Warung sate yang hampir selalu ramai ini mengkolaborasikan sajian sate klathak dan mie Jawa yang nikmat. Di gerai tersebut, pengunjung bisa memesan berbagai olahan kambing juga mie dan nasi goreng Jawa yang khas.

Menu-menu kambing yang biasanya bisa dinikmati ketika berkunjung ke Wonokromo Pleret Bantul atau akrab disebut Jejeran, bisa dinikmati tak jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Klathak, tongseng, kicik, tengkleng juga krenyos yang akhir-akhir ini jadi primadona tersedia di Pak Jede Nologaten ini.

"Kami juga berkreasi dengan menu sate hotplate. Ini juga jadi salah satu menu yang diminati pengunjung, karena biasanya ada di sate Tegal bawah lima bulan, ini ada di sini, Sate Klathak Pak Jede," ungkap Head Outlet Pak Jede Nologaten, Bangkit Kurniawan ketika berbincang, Kamis (20/6/2024).

Untuk olahan bakmi Jawa, Bangkit mengungkap sengaja dihadirkan untuk pengunjung yang ingin berkuliner selain kambing namun tetap masakan khas Jogja. Bakmi Jawa dipilih karena menjadi kuliner tradisional populer di Yogyakarta.

"Bakmi Jawa yang kami sajikan pun tidak main-main, rasanya terkurasi dan pasti bisa jadi tombo kangen ketika berada di Jogja. Ini upaya kami mendekatkan kuliner khas Jogja bagi pengunjung di Sate Pak Jede," lanjutnya.

Di gerai Pak Jede, pengunjung banyak menyukai perpaduan yang ditawarkan antara olahan kambing dan mie Jawa. Pengunjung banyak datang dari Jakarta, Bandung dan Surabaya yang secara khusus datang untuk mencicipi olahan kambing dan mie Jawa di sini.

"Selama ini yang tidak makan kambing hanya menemani saja, tapi sekarang bisa makan mie Jawa. Semua bisa makan enak dan nikmat di sini. Apalagi lokasi kami dekat dengan kota, jadi bisa terjangkau yang kebetulan stay di area Kota Yogya," imbuh Bangkit.

Dalam satu hari, gerai kambing Pak Jede bisa menghabiskan 4 hingga 5 ekor kambing. Mereka memilih kambing dengan usia di bawah 8 bulan untuk menjaga kualitas daging yang disajikan pengunjung.

"Sehari kami memotong 4-5 ekor kalau liburan bisa sampai 12 ekor perhari. Untuk menu favorit tetap klathak, krenyos, hot plate. Tapi mie Jawa kami juga hampir selalu sold out, karena peminatnya juga sangat banyak," ungkapnya lagi.

Pada momen Idul Adha di mana stok daging masyarakat melimpah, Bangkit mengakui gerainya sengaja tetap berjualan untuk mengakomodasi wisatawan yang berlibur ke Jogja. Terbukti sejak H+2 Idul Adha, tetap banyak pengunjung yang datang untuk makan. (Fxh)


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB
X