KRjogja.com - Menurut primbon Jawa, tanggal 10 Juli 2024 jatuh pada hari Rabu Pon menurut penanggalan Jawa yang mengikuti sistem pasaran.
Dalam tradisi Jawa, hari dan tanggal lahir dianggap mempengaruhi nasib seseorang berdasarkan perpaduan dari primbon, yaitu ilmu kejawen yang mempelajari kaitan antara waktu kelahiran dengan karakter dan perjalanan hidup seseorang.
Pada hari ini, dominasi Naga Hari yang berada di arah BARAT DAYA menunjukkan pengaruh tertentu dari unsur-unsur alam yang mempengaruhi keberuntungan dan arah hidup individu yang lahir pada tanggal ini.
Primbon Jawa juga menyarankan untuk memperhatikan arah UTARA sebagai tujuan yang potensial untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.
Arah ini dianggap memiliki energi yang mendukung bagi mereka yang ingin meraih pencapaian tertentu atau menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Keterkaitan antara arah dan keberuntungan ini merupakan bagian penting dalam praktek kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa yang masih melestarikan kepercayaan ini.
Jam-jam baik menurut Saptawara & Pancawara pada tanggal ini antara lain 06.00-08.00, 11.00-13.00, 13.00-15.00, 20.00-23.00, 23.00-01.00 (tanggal 11 Juli), dan 03.00-06.00 (tanggal 11 Juli).
Jam-jam ini dianggap memiliki energi positif yang mendukung untuk memulai aktivitas penting, merencanakan langkah-langkah masa depan, atau menyelesaikan tugas-tugas yang rumit.
Individu yang lahir pada tanggal 10 Juli menurut primbon Jawa diketahui memiliki sifat-sifat yang khas. Mereka dianggap sebagai mereka yang penuh keberuntungan karena cenderung merencanakan tindakan mereka dengan hati-hati dan terbuka terhadap peluang baru yang muncul di sepanjang hidup mereka.
Sifat sosial yang mereka miliki juga memudahkan mereka untuk bergaul dengan berbagai macam orang, meskipun terkadang terlihat agak sombong.
Kecenderungan untuk mencari perhatian dengan cara menunjukkan kepandaian atau kekayaan dapat menjadi sisi negatif yang perlu mereka waspadai.
Sisi lain dari karakter mereka adalah kecenderungan untuk menyalahkan orang lain atas kesalahan yang mungkin saja terjadi dalam interaksi sosial mereka.
Kecenderungan ini bisa menjadi penghambat dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Meskipun demikian, penting bagi mereka untuk tetap autentik dan tidak memperlihatkan diri hanya untuk mendapatkan perhatian semata.
