Krjogja.com - Jakarta - Ada sejumlah aturan yang harus ditaati penumpang pesawat komersial. Tidak hanya soal barang bawaan, namun juga terkait bau ketek maupun bau badan secara umum.
Melansir QZ, beberapa maskapai penerbangan AS dikatakan berhak mengeluarkan penumpang dari pesawat jika mereka berbau tidak sedap. Itu hanyalah satu baris dalam dokumen sepanjang satu halaman, yang dikenal sebagai kontrak pengangkutan, yang dicantumkan maskapai penerbangan di situs web mereka.
Delta Airlines mencatat bahwa maskapai dapat menolak penumpang "ketika mereka memiliki kondisi bau badan tidak sedap." Anda tidak dapat terbang dengan American Airlines jika memiliki "bau badan tidak sedap yang tidak disebabkan cacat atau penyakit."
United Airlines mengambil langkah lebih jauh dengan menolak melayani "penumpang yang memiliki atau menyebabkan kondisi bau tidak sedap," selain individu yang memenuhi syarat sebagai disabilitas. Aturan tersebut tidak hanya berlaku di AS.
Seorang penumpang dilaporkan dikeluarkan dari penerbangan Air Canada Jazz pada 2010 setelah penumpang lain mengeluhkan bau tidak sedap. Ketentuan Air Canada menyatakan bahwa maskapai penerbangan dapat menolak layanan "jika penumpang memiliki bau tidak sedap, seperti dari luka yang mengeluarkan cairan."
Kasus lain terjadi pada 2019 saat sepasang suami istri asal Michigan, AS, dan putri mereka yang saat itu berusia 19 bulan dikeluarkan dari penerbangan American Airlines setelah maskapai memberi tahu mereka bahwa penumpang lain dan awak kabin mengeluh tentang bau badan mereka.
Penumpang Dikeluarkan karena Bau Badan
Melansir Washington Post, Yossi Adler mengatakan, ia dan istrinya, Jennie, sedang dalam perjalanan pulang dari liburan di Miami ketika mereka diberitahu ada keadaan darurat dan mereka harus keluar dari pesawat. Pasangan tersebut memiliki delapan anak lain di rumah mereka di Southfield, Michigan.
Jadi, Adler berbagi bahwa ia dan istrinya khawatir mungkin ada insiden yang melibatkan salah satu dari mereka. Kemudian, katanya, ketika ia dan istrinya turun dari pesawat dan maskapai memberi tahu mereka bahwa mereka telah dikeluarkan karena bau tidak sedap, mereka merasa dipermalukan, frustrasi, dan bertanya-tanya tentang alasan sebenarnya.
"Jelas, ada alasannya," kata Adler, yang beragama Yahudi, dalam sebuah wawancara telepon dengan The Washington Post. "Tapi, saya pikir itu adalah anti-Semit. Bahkan jika tidak demikian, mereka bersikap anti-Semit setelahnya."
Sementara itu, maskapai penerbangan tersebut mengatakan karyawannya tidak mengetahui agama Adler. Si penumpang pesawat mengatakan, voucer yang diberikan American Airlines untuk makanan dan penginapan tidak berlaku, jadi ia harus membayar sendiri.
Maskapai penerbangan itu mengatakan bahwa hal itu seharusnya tidak terjadi, tapi mereka menyelidiki masalah tersebut dan memastikan bahwa biaya tersebut diganti. (*)