Bukan Aphelion, Ini Penyebab Suhu Dingin Pada Malam Hari di Bulan Juli-Agustus

Photo Author
- Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:45 WIB
Malam lailatul qadar (Pexels)
Malam lailatul qadar (Pexels)

Krjogja.com - Sejak awal Juli, saat malam hawa terasa lebih dingin dibandingkan hari-hari sebelumnya. Kondisi ini pun masih terasa hingga keesokan paginya. Suhu dingin ini terasa di berbagai wilayah Indonesia seperti Pulau Jawa, Bali, NTB, hingga NTT.

Beberapa wilayah dataran tinggi, seperti Dieng menyentuh suhu hingga 7 derajat Celcius pada malam dan pagi hari. Padahal, Indonesia masih memasuki musik kemarau dan belum memasuki musim hujan.  

Banyak berita yang menyebutkan bahwa suhu dingin ini disebabkan oleh Aphelion. Menurut BMKG, Aphelion adalah kondisi dimana jarak bumi dengan matahari berada dititik terjauh revolusi. Pada saat kondisi aphelion, kondisi bumi akan sedikit lebih dingin dibandingkan biasanya.

Namun, fenomena ini hanya terjadi sekali selama satu tahun di sekitar bulan Juli. Hal ini berarti kondisi suhu dingin yang terjadi pada bulan Juli-Agustus ini bukan terjadi karena Aphelion.

Fakta ini dipertegas oleh NASA yang menyebutkan bahwa Aphelion biasanya terjadi pada awal Juli, dan tidak menyebabkan musim dingin karena belahan utara sedang miring ke arah Matahari.

"The Earth's distance from the Sun does not cause the seasons. Earth is actually farthest from the Sun in July, and closest in January. Seasons are due to the tilt of the Earth's axis."
—NASA Earth Science Division

BMKG menyebutkan bahwa kondisi suhu dingin ini merupakan fenomena alamiah yang memang selalu terjadi di puncak musim kemarau. Fenomena ini ditandai dengan adanya pergerakan angin arah dari timur-tenggara yang membawa hawa dingin dari Australia.

Puncak musim kemarau pun menyebabkan minimnya hujan dan tidak ada uap air yang menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan bumi tidak terkurung di atmosfer. Akhirnya, suhu pada malam hari pun menjadi lebih dingin.

Kesimpulannya, penyebab utama dinginnya suhu pada malam dan pagi hari adalah pergerakan angin dan puncak musim kemarau, bukan Aphelion. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Rekomendasi

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB
X