Free Will, Menyadari Pilihan di Tengah Hidup yang Penuh Arah

Photo Author
- Minggu, 14 September 2025 | 16:55 WIB
Ilustrasi (Freepik)
Ilustrasi (Freepik)

Krjogja.com - Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering merasa bebas untuk memilih. Hendak pergi ke mana, pakai baju warna apa, atau sekadar memilih mau makan siang apa hari ini. Berbagai pertanyaan tersebut tentu sering muncul di kepala kita, dan memiliki keharusan untuk segera diputuskan dan dipilih.

Ungkapan "manusia adalah makhluk bebas" terdengar akrab di telinga. Sering mengaitkannya dengan kebebasan berpendapat, memilih jalan hidup, atau menentukan arah masa depan.

Baca Juga: Subsidi Transportasi Umum di Tengah Efisiensi

Namun, bentuk Free Will tersebut tentu tidak semerta-merta sebuah pilihan yang pure berasal dari diri sendiri. Berbagai pilihan yang hadir sering kali dipengaruhi oleh kehidupan dan lingkungan kita hidup.

Dalam kehidupan nyata, banyak hal yang membatasi kita. Lingkungan tempat tinggal, kondisi fisik, tekanan sosial, hingga tuntutan ekonomi menjadi bagian dari keseharian yang tak bisa dihindari. Beban dan kewajiban hidup pun turut membentuk pilihan-pilihan yang kita ambil.

Kebebasan dalam berkehendak dan memilih keputusan sehari-hari tidak berarti "sepenuhnya bebas" dan terhindar dari pengaruh luar. Setiap individu memiliki kehendak bebas adalah mereka yang mampu melihat alternatif pilihan dan memilih salah satu tanpa paksaan.

Baca Juga: Dalam Rangkaian Peringatan HUT ke-80 KR Pagelaran Wayang Kulit ‘Semar Bangun Kayangan’

Di era modern ini, kebebasan dalam hidup pasti menghadapi tantangan baru. Perasaan bebas atau free will biasanya terbentuk karena algoritma media sosial, tren yang cepat berganti, dan narasi dominan sering kali membentuk cara kita berpikir dan bertindak.

Fenomena ini menunjukkan bahwa free will setiap manusia tidak selalu murni. Pasti ada pengaruh yang halus namun kuat, yang membentuk preferensi dan keputusan kita. Saat itulah kesadaran untuk menyadari alasan di balik pilihan yang kita ambil, dan memahami dampaknya terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Pada akhirnya, kebebasan bukan hanya soal bisa memilih, tetapi tentang memahami pilihan itu. Karena kebebasan atau free will bukan tentang berapa banyak pilihan yang tersedia, melainkan tentang seberapa dalam kita memahami pilihan tersebut. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB
X