Komunitas Membaca: Langkah Kecil di Tengah Darurat Literasi Indonesia

Photo Author
- Minggu, 16 November 2025 | 14:05 WIB
Kegiatan silent reading, peserta membaca buku tanpa bersuara (foto: Zulfa Nur)
Kegiatan silent reading, peserta membaca buku tanpa bersuara (foto: Zulfa Nur)

Krjogja.com - Tidak dapat dipungkiri, peran teknologi digital sangat krusial pada setiap sendi kehidupan manusia. Hampir semua orang selalu terhubung dengan gadget di manapun mereka berada.

Membaca sudah bukan menjadi kebiasaan lagi bagi masyarakat, masyarakat lebih tertarik menonton video singkat dari media sosial.

Baca Juga: 863 Atlet Meriahkan MilkLife Archery Challenge 2025, Keanu Refi asal Sleman Raih Emas Nasional KU-15 Putra

Menilik dari kondisi tersebut, komunitas membaca buku mulai menjamur di Indonesia. Salah satu komunitas membaca yang aktif di Jogja ialah Baca Bareng Jogja.

Baca Bareng Jogja aktif menyelenggarakan kegiatan silent reading di setiap hari Sabtu. Komunitas ini juga sering berkolaborasi dengan komunitas lainnya untuk meluaskan sayapnya.

Akan tetapi, Aditya Hernawan selaku inisiator Baca Bareng Jogja memiliki pendapat yang berbeda terkait anggapan minim literasi di Indonesia. "Kalau dikatakan seperti itu, (Indonesia gawat literasi) enggak juga, karena sebenarnya, teman-teman, kita ini suka membaca, tapi malu," ungkap Adit.

Baca Juga: Jalan Tambah Lebar, Simpang Empat Perlintasan Kereta Api Mayang Siap Hadapi Arus Mudik Nataru 2026

Bagi Adit, orang Indonesia akan lebih suka membaca secara Bersama Sama. Berkenaan dengan hal ini, Adit mengusung kegiatan baca bareng untuk menjadikan membaca sebagai kebiasaan masyarakat Indonesia.

"Saya ingin agar semua orang di Indonesia itu menganggap membaca adalah kegiatan yang normal." ungkap Adit. Ia juga menjelaskan bahwa membaca merupakan kegiatan yang bisa dilakukan siapapun dan dimanapun, tanpa harus berkaitan dengan akademis.

Menumbuhkan minat baca bisa dimulai dari langkah kecil, yang terpenting adalah membuat orang merasa nyaman terlebih dahulu dengan membaca. Konsep inilah yang diusung oleh Baca Bareng Jogja. Bagi Aditya, membaca tidak harus dimulai dari bacaan yang berat, tetapi bisa dengan bacaan yang ringan, seperti unggahan artikel di website.

Menjamurnya komunitas baca buku di Indonesia dapat menjadi langkah awal yang preventif untuk mengatasi darurat literasi di Indonesia.

"Berkaca dari jumlah peserta pada komunitas semacam ini, menurutku ini bisa jadi satu cara," ucap salah satu peserta, Dini Anjani. "Jadi, semakin banyak komunitas kayak gini, minat baca orang Indonesia bisa semakin bertumbuh," lanjutnya.

Dini juga mengungkapkan bahwa menemukan bacaan yang sesuai keinginan dapat menjadi langkah awal untuk menumbuhkan rasa cinta dalam membaca. "Kita tuh harus nemuin dulu satu bacaan yang bisa bikin kita cinta gitu sama kegiatan membaca."

Salah satu peserta lain, Grace, juga mengeluhkan hal serupa terkait dengan lingkungan membaca. "Orang-orang di sekitarku memang banyak yang gasuka baca, kayak acara gini (kegiatan membaca) aku mau ajak temanku, tapi mereka ga suka baca." keluh Grace. Grace juga menambahkan adanya gerakan-gerakan membaca seperti ini dapat mengubah situasi tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB
X