Krjogja - Setiap individu mempunyai tertentu, sebab pada prinsipnya Weton adalah hari lahir seseorang dengan pasarannya. Pasaran itu, Legi, Paing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Budaya Jawa mengenal weton lebih hari lahir biasa. Weton sebagai penanggalan dan perhitungan hari lahir dari seseorang, sekaligus adalah rujukan pada perkiraan tertentu.
Itu pula sebabnya dalam kepercayaan Jawa weton terkait dengan ramalan atau prediksi untuk peristiwa tertentu yang akan kita hadapi dalam perjalanan hidup ke depan.
Weton bisa menggambarkan bagaimana kita akan memperoleh rezeki atau menapaki karier dengan cara memperhatikan jenis pekerjaan yang dipilih oleh kita.
Baca Juga: Selamat Jalan Franz Beckenbauer, Sang Legenda yang Susah Tergantikan
Primbon Jawa menyebutkan bahwa weton kelahiran yang melekat pada seseorang, memiliki kesesuaian dengan jenis pekerjaan tertentu.
Apabila jenis pekerjaan yang ditekuni seseorang bersesuaian dengan weton kelahirannya, maka dapat diramalkan bahwa hidup mereka akan sukses.
Kesuksesan yang dimaksud dalam perhitungan weton, memiliku cakupan luas, meliputi kekayaan, rasa aman, dan hidup yang sejahtera.
Namun apabila yang jenis pekerjaan yang dilakoni oleh seseorang tidak memiliki kesesuaian dengan weton kelahirannya, maka bisa menyebabkan hidupnya berada dalam masalah.
Baca Juga: Cetak Upal, Warga Lumajang Ini Ditahan di Cilacap
Masalah yang dimaksud bisa berupa relasi dengan orang lain, target pekerjaan yang tidak tercapai, dan usaha yang kurang berkembang sebagaimana diharapkan.
Itu sebabnya dalam primbon Jawa diungkapkan bahwa weton kelahiran lekat dengan jenis pekerjaan yang khas bagi seseorang yang tidak sama dengan orang lain.
Jadi setiap weton membawa serta sifat dan karakter masing-masing. Namun demikian, pada akhirnya bila menyangkut hasil akhir, bisa sesuai atau tidak sesuai.
Semua berbalik pada diri kita masing-masing, apakah memerhatikan hal ini serta meyakininya dalam menjalani hari-hari dalam kehidupan.
Baca Juga: 'Ngeluwihi' Lirik Gado-Gado Tiara Andini yang Trending 2 di Youtube