Krjogja.com -Yogya - Hajad Dalem Labuhan Merapi merupakan salah satu tradisi Jogja untuk mengingat Jumenengan Dalem.
Kegiatan ini dilaksanakan satu tahun sekali pada 29 Rajab atau tahun ini jatuh pada 10 Februari 2024.
Kegiatan puncak Jumenengan tersebut dinyatakan di lereng Gunung Merapi yang merupakan simbol kelahiran Kerajaan Mataram Islam.
Baca Juga: 4 Penyakit Kerap Muncul saat Musim Pancaroba, Yuk Jaga Daya Tahan Tubuh
Sedikit sejarahnya tatkala waktu itu kerajaan Mataram sedang berperang melawan Kerajaan Pajang, erupsi Gunung Merapi terjadi sehingga membuat pasukan Mataram mendapat kemenangan.
Kegiatan ini sebagai bentuk spritualitas yang menghubungkan antara masa lalu dengan masa depan, menghubungkan harapan dengan penghormatan terhadap sang pencipta alam semesta.
Baca Juga: 74 Tahun, BTN Fokus Pembiayaan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Tradisi ini memiliki nilai luhur keteladanan, semangat dan etos perjuangan. Selain itu, upacara Hajad Dalem Labuhan Merapi juga sebagai wujud rasa syukur Sultan Hamengku Buwono ka 10 kepada Tuhan yang maha esa.
Bagaimana perwujudan rasa syukur tersebut digambarkan sebagai upaya Kanjeng Panembahan Senopati untuk mewujudkan keraton yang aman, tentram, dan damai sejahtera.
Baca Juga: 11 Rekomendasi Tempat BBQ di Jogja yang Enak, Cocok untuk Makan Bersama Banyak Teman
Terdapat Ubarampe atau perlengkapan saat Hajad Dalem Labuhan Merapi diantaranya Sinjang Limar, Sinjang Cangkring, Semekan Gadhung, Semekan Gadhung Mlathi, Paningset Udaraga, Kambil Wathangan, Seseorang Wangen, Sela, Ratus, Lisah Konyoh, Yatra Tindhih, dan Dhestar Daramuluk.
Baca Juga: Amalan Dahsyat Dari Gus Iqdam, Jamaahnya Bahkan Bisa Umroh Dengan Rutin Melakukan Ijazah Ini
Prosesi Labuhan ini akan terselenggara dalam tiga titik diantara Parangkusumo, Merapi dan Lawu.