Krjogja.com - Gus Iqdam dalam sebuah pengajian menjelaskan tentang keistimewaan dari bulan Syaban ini. Ketika mengisi kajian rutin jamaah Sabilu Taubah di markas ST Nyell, Gus Iqdam pun menjelaskan tentang keistimewaan dari bulan Syaban ini.
"Wulan Syaban iku istimewa, dawuhe kanjeng Nabi SAW, 'dzaka syahrun yagfulu al nasu 'anhu baina Rajabi wa Ramadhana." jelas Gus Iqdam, dikutip KR Jogja dari AS TSAQIF TV.
Artinya adalah, bulan Syaban menjadi bulan di mana banyak manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan.
"Akeh menungso iki maeng sing ora patek nganggep utawa banyak manusia pada bulan Syaban ini biasanya dilupakan. Akeh menungso sing lalekne bulan Syaban karena posisinya bulan Syaban ini 'baina rajab wa ramadan'," imbuh Gus Iqdam.
Menurut Gus Iqdam, banyak orang yang melupakan bulan Syaban karena posisinya di antara bulan rajab dan ramadhan dan mereka masih tergiur dengan ganjaran di bulan Rajab atau Ramadhan. Padahal, ganjaran yang didapatkan tidak kalah banyaknya dari kedua bulan tersebut.
"Lah wong-wong kadang jek tergiur karo Rajab, tergiur karo Ramadan, wi ngomongne ganjaran iki jek muntuk-muntuke ning Rajab karo ning Ramadan tapi akhirnya lupa bahwasanya bulan Syaban, juga tidak kalah istimewanya." papar Gus Iqdam.
Gus Iqdam kemudian menyampaikan bahwa di bulan Syaban ini, Rasulullah adalah bulan terbaik untuk mengangkat segala amal yang telah manusia lakukan.
"Diangkat amal-amale panjenengan, catetan amal-amale panjenengan iki munggah ning ngarsane gusti Allah, diaturne Gusti Allah. Iki ning jerone wulan Syaban" tutur Gus Iqdam kepada para jamaahnya.
Di bulan Syaban ini, segala amal yang sudah dilakukan di dunia akan diangkat dan dilaporkan ke Allah SWT.
"Ning jerone wulan Syaban iki demenane, kerono pada waktu amalnya diangkat agar keadaan puasa, artinya apa, dijauhkan dari kemaksiatan dijauhkan dari perkara-perkara yang tidak baik", jelas Gus Iqdam.
Menurut Gus Iqdam, di bulan Syaban ini, umat muslim disunahkan untuk berpuasa, sehingga ketika puasa dan amalnya diangkat, maka kita semua dijauhkan dari kemaksiat dan perkara-perkara yang tidak baik. (*)