Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan sadarlah bahwa kita ini adalah makhluk yang lemah. Dalam kelemahan manusia, Allah telah menetapkan adanya godaan dari setan, baik dari golongan jin maupun manusia, yang terus mendorong kepada kemaksiatan. Ditambah lagi, hawa nafsu manusia sering kali cenderung kepada keburukan.
Karena itu, kita semua berada dalam ancaman bahaya yang dapat menjerumuskan ke dalam penyimpangan. Namun, Allah dengan rahmat-Nya yang luas telah memberikan kita senjata untuk melawan musuh-musuh tersebut, yaitu dengan bertaubat kepada-Nya dan bersandar memohon pertolongan-Nya.
Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah SWT,
Marilah kita senantiasa kembali kepada Allah dengan bertaubat. Allah telah memerintahkan kita untuk bertaubat dalam banyak firman-Nya, memuji orang-orang yang melakukannya, menghapus dosa mereka, serta menjanjikan pahala yang besar. Sebagaimana firman Allah:
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuha (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS. At-Tahrim: 8)
Taubat nasuha adalah taubat yang tulus ikhlas karena Allah semata, dengan meninggalkan dosa dan maksiat yang telah dilakukan, menyesali perbuatannya, serta bertekad kuat untuk tidak mengulanginya. Taubat ini bukan hanya ucapan di lisan, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan dan kesungguhan hati.
Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah,
Taubat harus dilakukan sebelum pintu taubat tertutup. Jika taubat dilakukan setelah waktu diterimanya berakhir, maka taubat itu tidak lagi bermanfaat. Sebagaimana firman Allah:
"Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: 'Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.' Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih." (QS. An-Nisa: 18)
Oleh karena itu, kita harus segera bertaubat sebelum kematian datang. Tidak ada seorangpun yang tahu kapan ajalnya tiba. Berapa banyak orang yang tertipu oleh setan sehingga taubatnya hanya menjadi angan-angan hingga maut menjemput? Berapa banyak pula yang meninggal dalam keadaan bermaksiat kepada Allah?
Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah SWT,
Jangan pernah merasa aman dari hukuman Allah karena itu adalah tanda kerugian. Sebagaimana firman-Nya:
"Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur. Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain. Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (QS. Al-A'raf: 97-99)
Musibah terbesar adalah kerasnya hati sehingga tidak lagi takut kepada Allah, tidak menerima kebenaran, dan tidak pula mencari jalan-Nya. Sebagaimana firman-Nya:
"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai darinya, ada pula yang terbelah dan keluarlah mata air darinya, dan ada juga yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Baqarah: 74)