KRjogja.com - Bulan Muharam, bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Bulan Muharam ini sebagai bulan awal pada kalender Islam.
Banyak peristiwa bersejarah terjadi pada bulan muharram ini. Peristiwa ini berkaitan dengan pengembangan dan penyebaran agama tauhid yang disebarkan oleh nabi-nabi Allah.
Kejadian-kejadian itu seperti diselamatkannya nabi Musa dari Firaun dan bala tentaranya.
Dikeluarkannya nabi Yunus dari perut ikan dan mendarat nya nabi Nuh bersama kapal yang dibuatnya setelah banjir besar melanda bumi.
Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan kebesaran dan rahmat Allah sekaligus mengajarkan ketabahan dan keimanan.
Namun di bulan Muharam ini ada sebagian yang masih percaya akan tahayul dan mitos-mitos yang tidak berdasar.
Maka itu, umat islam untuk tidak terjebak dalam mitos sehingga dia tidak melaksanakan amalan-amalan yang banyak mendatangkan pahala.
Atau justru menghentikan perbuatan yang dapat mendatangkan pahala.
Umat islam harus memahami kemuliaan dan berfikir dengan jernih serta bijak untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah.
Yakni memperbanyak ibadah seperti puasa sunnah, bersedekah dan beramal kebaikan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Sangat disayangkan di sebagian masyarakat masih terjebak dengan mitos pada bulan muharam seperti larangan keluar malam, banyak syetan yang bergentayangan, larangan membangun rumah atau menggelar pernikahan, hajatan karena dianggap membawa sial.
Dalam ilmu tauhid kepercayaan ini disebut tathayyur atau tahayul bertentangan dengan ajaran islam.
Dalam sebuah hadis nabi Rosulullah shallallahu alaihi wa sallam menegaskan
Rasulullah SAW menegaskan:
لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ، وَيُعْجِبُنِي الفَأْلُ قالوا: وَما الفَأْلُ؟ قالَ: كَلِمَةٌ طَيِّبَةٌ
“Tidak ada penularan (penyakit secara takhayul), tidak ada tathayyur (anggapan sial), dan aku menyukai fā’l (prasangka baik).” Mereka bertanya, “Apa itu fā’l?” Beliau menjawab, “Kata-kata yang baik.” (HR. Bukhari, no. 5756; Muslim, no. 2224).