ragam

Menjauh Sejenak dari Media Sosial sebagai Bentuk Rehat Digital

Kamis, 4 September 2025 | 10:35 WIB
(sumber foto:freepik)

Krjogja.com - YOGYA - Di era yang sangat berpengaruh dan memiliki peranan penting dalam kehidupan bersosial media, akan selalu ada satu titik di mana pengguna mengalami kejenuhan. Keadaan jenuh ini mendorong seseorang untuk merasa perlu beristirahat dan mengurangi intensitas penggunaan media sosial. Kebutuhan untuk rehat tersebut muncul sebagai respons alami terhadap tekanan dan rutinitas digital yang terus-menerus.

Detoks media sosial dapat diartikan sebagai kegiatan "puasa" atau pengurangan intensitas dalam menggunakan media sosial. Generasi milenial dan Gen Z mulai menyadari bahwa kebiasaan berlebihan dalam bermedia sosial dapat berdampak negatif terhadap kondisi psikologis. Kesadaran ini tumbuh seiring dengan meningkatnya ketergantungan digital, yang memicu refleksi terhadap kesehatan mental dan keseimbangan hidup.

Secara tidak langsung, media sosial membentuk tuntutan dan standar tertentu dalam berinteraksi. Realitas ini melahirkan paradigma baru yang berkembang menjadi gerakan sosial dengan peran penting di masyarakat. Detoks media sosial menjadi salah satu upaya individu untuk membangun koneksi yang lebih sehat dengan lingkungan sekitar, menciptakan ruang yang lebih produktif, dan mengatur ulang pola penggunaan media sosial dalam periode waktu tertentu.

Manfaat Detoks Sosial Media

  1. Tidur Lebih Berkualitas

Berkurangnya intensitas dalam bersosial media dapat membuat istirahat lebih berkualitas. Ketergantungan untuk mencari ketenangan dan keinginan scroll sosial media sebelum tidur bukanlah hal yang baik. Ketika seseorang melakukan detoks, akan lebih berkualitas pula waktu istirahat yang dimiliki. 

  1. Berkurangnya Tingkat Stress

Mengambil jarak dalam bersosial media akan membuat seseorang mengurangi overthinking. Khususnya pada generasi millenial dan generasi z yang sering kali lebih memikirkan kehidupan di dunia maya. Dengan berpuasa dan mengurangi paparan konten dari sosial media tentu akan membuat seseorang lebih santai dan menghargai hidupnya. 

  1. Meningkatkan Produktivitas

Produktivitas seseorang akan meningkat drastis ketika nafsu untuk menyelam dalam bersosial media dapat diredam. Konten-konten di media sosial cenderung bersifat impulsif dan mengarah pada konsumsi informasi yang berlebihan, sering kali tanpa arah yang jelas. Algoritma yang bekerja di balik layar mendorong pengguna untuk terus menggulir layar, berpindah dari satu konten ke konten lain, hingga waktu dan fokus pun terkuras tanpa disadari.

  1. Mengatasi FOMO (Fear of Missing Out)

Fear of Missing Out adalah salah satu bentuk kecemasan sosial yang perlu dihindari. Ketika seseorang memilih untuk membatasi diri dalam bersosial media, perasaan ketakutan akan kehilangan momen-momen berharga yang ada di media sosial akan terkikis secara perlahan. Sehingga kualitas dalam menjalani hidup yang lebih berharga akan lebih diprioritaskan.

Mengurangi intensitas bersosial media akan sangat menguntungkan, khususnya bagi generasi muda yang rawan dalam mempertahankan kesehatan mental. 

Tags

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB