ragam

Mengajar dengan Hati

Minggu, 5 Oktober 2025 | 16:50 WIB
Buku Catatan Lepas Seorang Katekis.

Judul buku: Catatan Lepas Seorang Katekis
Penulis: St S Taryono
Tebal: 185 halaman
Penerbit: Pustaka Bosco
Cetakan: 1, 2025
ISBN: 978-602-5552-52-6

MENGAJAR, atau menyampaikan pelajaran agama tidak sama dengan menyampaikan mata pelajaran umum, seperti matematika, biologi, bahasa atau lainnya. Untuk mata pelajaran umum tersebut bisa diukur dari hasil test, ulangan atau ujian. Apapun nilainya , itulah hasil yang bisa diukur dari proses belajar peserta didik.

Namun tidak demikian saat menyampaikan materi pelajaran agama. Hasil tak bisa semata diukur dari nilai ujian atau test pasca masa pelajaran usai. Karena hasil dari pelajaran agama tak semata menyangkut aspek kognitif, namun juga afektif dan sikap, perilaku dan kedalaman iman peserta didik. Ini terlihat dalam kehidupan sehari hari bahkan sampai jangka waktu tak terhingga, usai proses pembelajaran.

Begitu pula sikap, perilaku guru mata pelajaran umum tak secara signifikan berpengaruh atau berkorelasi dengan hasil proses pembelajaran peserta didik.

Lain dengan guru agama, setiap tutur kata, sikap, perilaku sangat berkorelasi dengan sikap dan perilaku peserta didik, karena sangat menyatu dengan setiap materi pembelajaran yang diajarkan.
Untuk itulah seorang guru agama, dituntut kemampuan holistik, dan ini hanya bisa diwujudkan manakala menyampaikan materi pelajaran agama tersebut dengan hati.

Disinilah kehadiran sosok St S Taryono menjadi contoh seorang Katekis atau pengajar agama Katolik yang sudah teruji, mampu mengajar dengan hati.

Lewat pengalamannya puluhan tahun menjadi Katekis dan guru agama, banyak momentum humanis yang menggugah jiwanya sehingga makin menguatkan spiritnya dan membagikan pengalamannya melalui buku ini.

Kendati dalam salah satu catatannya penulis sempat mengaku 'diperdaya' oleh Tuhan. Namun justru diperdaya yang memberi berkah dan menuntunnya dan menjadikankannya seorang 'katekis plus'.

St S Tartono kelahiran 22 November 1941, lama berkarya di Gereja Hati Tak Bercela Santa Perawan Maria Kumetiran Yogyakarta sebagai Katekis Purna waktu Keuskupan Agung Semarang, mengajar para katekumen di beberapa lingkungan dan gereja, serta mengampu mata pelajaran Agama Katolik di beberapa SMA.

Dalam buku ini penulis juga mengungkap betapa perjalanan hidupnya sangat layak disyukuri dan dinikmati. Sungguh sebuah rencana Tuhan yang manis sekaligus penuh misteri yang tak terduga. Hingga ia pun mengutip kata Sang Pengkhotbah: Segala sesuatu dijadikan Nya dengan indah masing masing pada waktunya...

Buku ini terdiri dari 24 catatan lepas yang tidak berurutan namun saling berkaitan satu sama lain. Pembaca dapat menikmati setiap catatan dan mengambil hikmahnya.
(Ronny SV, Wartawan SKH Kedaulatan Rakyat)

Tags

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB