Krjogja.com — 18 November 2025 menandai usia Persyarikatan Muhammadiyah yang ke-113 tahun.
Berdiri pada 18 November 1912 silam, Muhammadiyah telah memberikan banyak sumbangsih berharga bagi kemajuan Indonesia.
Baca Juga: Hindarkan Mamaratapa, KT Bhakti Muda Bertandang ke Wonosobo
Meski pada mulanya sekadar berorientasi pada gerakan sosial religius, Muhammadiyah hingga usianya yang kini lebih dari seabad terus melebarkan sayap baktinya ke banyak sektor.
Salah satu bidang yang menjadi area fokus pengembangan Muhammadiyah tentunya ialah pendidikan.
Di bidang ini, terdapat nama seorang pahlawan nasional dari Muhammadiyah yang jarang diketahui orang.
Baca Juga: KMI Expo XVI 2025 di Kampus Untidar diikuti Ribuah Mahasiswa dari 270 PT
Ia adalah Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, figur penting yang selama selustrum telah berbakti untuk AMS (Algemene Middelbare School) dan Kweekschool Muhammadiyah di Jakarta.
Djuanda lahir setahun sebelum berdirinya Muhammadiyah, yakni pada 14 Januari 1911 di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ia merupakan putra dari pasangan bangsawan R. Kartawidjaja dan Nyi Monat.
Darah Muhammadiyah mengalir dalam diri Ir. Djuanda dari jalur ayahnya, Raden Kartawidjaja yang merupakan seorang aktivis Muhammadiyah Tasikmalaya.
“Karena mengindahkan petunjuk orang tua, saya mengenal Muhammadiyah,” terang Ir. Djuanda.
Pendidikan dasar hingga menengahnya ditempuh di sekolah Belanda (HIS, ELS, dan HBS).
Sebagai putra seorang bangsawan, kesempatan berpendidikan itu merupakan sebuah privilese tersendiri di zamannya.