KRJogja.com—Hari Raya Natal akan tiba sebentar lagi. Tepat pada 25 Desember 2025 mendatang, umat Kristiani akan merayakan momen suci ini.
Jelang perayaan Natal tiba, harga-harga di pasar acap merangkak naik. Seakan, momen hari raya keagamaan merupakan momentum untuk meraup keuntungan.
Tak pelak, di momen Natal dan hari-hari raya keagamaan lain, orang sering “boncos” alias boros nyerocos akibat pelbagai pengeluaran.
Selain akibat harga barang yang mengalami kenaikan, ragam jenis barang yang mesti dibeli pun berupa-rupa macamnya.
Salah satu yang sering menyedot saldo rekening tentu saja kebutuhan pakaian untuk menghadiahi orang terkasih. Selayaknya hari raya, pakaian baru acap menjadi standar wujud sukacita.
Namun, kalau terus-terusan menuruti standar yang kadung membudaya ini, tanpa sadar saldo rekening mendadak limit dan bikin kelabakan.
Karenanya, seorang dosen tata busana dari Glasgow, Skotlandia, memberikan tips aman belanja pakaian di momen Natal yang anti boncos. Apa saja tipsnya?
Aimee McBride, dosen jurusan tata busana di Glasgow Kelvin College, membagikan sebuah tips kunci untuk menghindari boncos saat Natal.
Tips Aimee menyasar kebiasaan shopping baju baru di saat perayaan istimewa itu. Menurutnya, tips paling mudah adalah membeli pakaian “second-hand” alias atau baju “thrifting”.
Menurut Aimee, banyak pakaian bekas yang tersedia secara di toko-toko daring (olshop) yang merupakan kategori brand keluaran anyar.
Tentunya, agar tak salah pilih, orang mesti memperhatikan kualitas barang tersebut dengan menggunakan memasang filter pada menu pencarian.
“Jika Anda hendak membeli hadiah, selalu nyalakan filter pencarian untuk barang-barang yang masih terasa trendy,” saran Aimee.
Mengutip laman surat kabar Huffpost, filter dapat membantu pencarian barang, termasuk hal-hal detail menjadi lebih cepat dan sesuai yang dikehendaki.
“Cari barang sesuai kebutuhan dan jangan lantas membuang-buang waktu dengan terus-terusan scrolling,” Aimee mengingatkan.