Aris Suwasana menandaskan untuk mewujudkan SMAN 1 Wates menjadi Sekolah Adiwiyata memang mengandung berbagai konsekuensi. Sekolah Adiwiyata merupakan sekolah yang bisa menumbuhkan kebiasaan siswa-siswi untuk memelihara lingkungan hidup di sekitar sekolah. Sehingga guru-guru dituntut untuk membimbing siswa-siswi di luar mata pelajaran secara konsisten.
“Mengubah perilaku untuk melestarikan lingkungan hidup ini tidak mudah dilaksanakan. Sehingga sekolah perlu menciptakan pembiasaan bagi siswa-siswi,†katanya.
Sebagai Sekolah Adiwiyata, lanjut Aris Suwasana, dapat menciptakan penghematan dana, listrik, air, dan lain-lain. Sebab limbah yang dihasilkan sekolah didaur ulang dijadikan sebagai kerajinan yang memiliki nilai seni.
"Limbah kertas dari sekolah didaur ulang memakai pencacah kertas yang dibuat dari mesin cuci bekas untuk dijadikan bubur kertas. Selanjutnya, bubur kertas tersebut dibuat berbagai kerajinan seperti pot, asbak, dan lain-lain,†urai Aris.
Selain itu, siswa SMAN 1 Wates berhasil pula menciptakan makanan yang terbuat dari daun pegagan. Makanan kecil ini diberi nama Cecoo Healty Cookies. Selain daun pegagan kering, Cecoo Healty Cookies ini berbahan baku tepung singkong bebas gluten, cocoo butter, dan gula semut yang rendah glukosa.
"Cecoo memakai bahan cookies berasal dari lokal Kulonprogo. Gula semut dari Kokap, daun pegagan dari Kalibawang dan Samigaluh. Saat ini Cecoo Cookies hadir dengan empat varian rasa yaitu original, chocolate, peanut butter, dan green tea. Cecoo ini menjadi juara 1 tingkat DIY dan juara 3 tingkat nasional,†jelas Aris Suwasana.
Sedang Kepala Balai Pendidikan Menengah Kulonprogo, Rudy Prakanto SPd MEng mengapresiasi upaya SMAN 1 Wates mewujudkan Sekolah Adiwiyata. Upaya itu membutuh motto yaitu Penuhi Energi dan Cinta (PECI). "Sekolah Adiwiyata itu bukan lomba. Tetapi upaya sekolah menumbuhkan siswa agar peduli terhadap lingkungan hidup," kata Rudy.
Sementara Tim Verifikasi Sekolah Adiwiyata yang dipimpin Lilik Tri Utami secara mendetail berupaya melihat kegiatan yang dilakukan siswa-siswi SMAN 1 Wates. Tim Verifikasi meminta siswa-siswi untuk mempraktekkan inovasi yang telah mereka laksanakan.