Sementara Kepala SMA PL Don Bosko Bruder Agustinus Sudarmadi di kampus Jalan Sultan Agung Semarang merasa bangga dengan tekad lima lulusan sekolah yang dipimpinnya. "Mereka berani keluar dari zona nyaman di Indonesia untuk menghadapi tantangan baru. Mereka akan menjadi sosok yang luar biasa. Sebagai kepala sekolah, saya juga berusaha mencari masukan yang lebih banyak soal universitas itu sehingga kemudian saya baru berani menghubungi para orangtua siswa yang mendapat beasiswa itu," ujarnya.
Ia mengharapkan lima penerima beasiswa itu bisa belajar banyak tentang budaya di Negeri Tirai Bambu itu. Negara itu dikenal berbudaya lebih tinggi, bahkan kini secara ekonomi juga makin kuat dan pengaruhnya diakui dunia.
Guru Ekstra Kurikuler Bahasa China Eddy Siswojo menjelaskan, syarat untuk mendapatkan beasiswa ke China pada tahun ini lebih ringan dibandingkan tahun lalu. "Saya berusaha mencarikan universitas yang syaratnya lebih ringan. Saya yakin, mereka ini nanti pasti mampu menyelesaikan studinya selama empat tahun di Tiongkok. Mereka pun bisa menikmati liburan musim panas di sana. Biaya hidup murah, sama seperti di Semarang," ujarnya. (Cha)