Hari Pertama MPLS, Forpi Kota Yogyakarta Tak Temukan Perundungan

Photo Author
- Selasa, 16 Juli 2024 | 21:30 WIB
Tim Forpi Kota Yogyakarta melakukan pemantauan terkait pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Tim Forpi Kota Yogyakarta melakukan pemantauan terkait pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).


KRjogja.com - YOGYA - Guna memasikan tidak ada praktek perpeloncoan, perundungan dan tugas yang memberatkan bagi siswa baru, Forum Pemantau Independen Pakta Integritas (Forpi) Kota Yogyakarta, Senin (15/07/2024) melakukan pemantauan terkait pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari pertama di sejumlah sekolah baik tingkat Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama di Kota Yogyakarta.

Tim Forpi Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba menuturkan, kegiatan MPLS berlangsung selama tiga hari, mulai Senin hingga Rabu mendatang. Dari hasil pemantauan yang dilakukan pada hari pertama MPLS secara umum pelaksanaan MPLS di Kota Yogyakarta berjalan dengan lancar.

Adapun SMP yang dipantau yakni SMP Negeri 5, SMP Negeri 6. SMP Negeri 8 dan SD Negeri Ungarana 1 Kota Yogyakarta. Tidak ada perpeloncoan, perundungan apalagi kekerasan.

Baca Juga: DIY Menjadi Rujukan Pengelolaan Lahan Pasir untuk Pertanian

"Materi yang disampaikan selama MPLS selain pengenalan lingkungan sekolah setempat juga disampaikan materi tentang anti kekerasan, antinarkoba serta bullying. Sementara pemateri atau nara sumber lebih banyak dari pihak internal sekolah", tutur Kamba (15/07/2024).

Kepala SMP Negeri 5 Kota Yogyakarta, Siti Arina Budiastuti mengatakan, ada sebanyak 320 siswa diterima di SMP yang berada di Jalan Wardani 1 Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta tersebut. Dari jumlah 320 siswa itu, ada sebanyak 5 siswa penyandang disabilitas. Sementara dari jalur kemaslahatan guru ada 1 siswa.

Sementara itu, menurut Kepala SMP Negeri 6 Kota Yogyakarta Dwi Isnawati memaparkan ada sebanyak 30 siswa penyandang disabilitas, sementara Guru Pendamping Khusus (GPK) ada 2 orang. Dwi Isnawati berharap dengan banyaknya siswa penyandang disabilitas dapat membawa berkah tersendiri bagi SMP Negeri 6 Kota Yogyakarta itu.

Baca Juga: Generasi Muda Jangan Takut Menikah, Ternyata Banyak Manfaatnya

Sudarmadi, Kepala SD Negeri Ungaran 1 Kota Yogyakarta bilang untuk usia terendah yakni 7 tahun 6 bulan, sementara usia tertua yaitu 8 tahun 6 bulan. Di SD Negeri Ungaran 1 Kota Yogyakarta ada sebanyak 4 rombongan belajar atau rombel. Satu kelas ada 28 siswa.

Forpi Kota Yogyakarta berharap pelaksanaan MPLS tetap dalam pengawasan pihak sekolah. Hal ini penting agar tidak ada keterlibatan para senior atau alumni selama pelaksanaan MPLS berlangsung.(*-1)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

SMP Muhdasa Buka Kelas Unggulan DBC

Rabu, 17 Desember 2025 | 09:30 WIB

Adit Setiawan Terpilih Menjadi Ketua Umum IKASMAGO

Senin, 15 Desember 2025 | 21:47 WIB
X