KRjogja.com - JAKARTA - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki sumber daya manusia yang berharga dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu kolaborasi SMK dan imdustri untuk persiapkan tenaga kerja terampil.
Pemerintah (Kemdikbudristek) menandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama PT BNET Zona Edukasi Nasional (BNET Academy) di Plaza Insan Berpretasi, Gedung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, Senin (9/9/2024).
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penyelenggaraan Webinar Akselerasi Keterampilan dan Meningkatkan Serapan Lulusan Vokasi di Industri Telekomunikasi bersama BNET pada tanggal 2 Februari 2024 yang diikuti oleh SMK dengan Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer Jaringan di wilayah Cikarang, Karawang dan Purwakarta, dimana 41 SMK diantaranya melakukan penandatanganan hari ini.
Baca Juga: Besaran Gaji Skuad Manchester United Bocor, Cek 10 Pemain dengan Bayaran Tertinggi
Penandatanganan PKS disaksikan secara langsung oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqien, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Adi Nuryanto, Direktur SMK, Muhammad Yusro, Komisaris PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy), Roberto Gustinov, serta Direktur PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy), Zulfah Haifa.
Terdapat tujuh ruang lingkup yang akan dikerja samakan antara SMK dan PT BNET, yaitu 1) penyelarasan kurikulum berbasis industri; 2) peningkatan kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik; 3) penyediaan praktisi mengajar; 4) pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana; 5) sertifikasi kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik; 6) Praktik kerja lapangan dan/atau magang; dan 7) rekrutmen lulusan pendidikan vokasi. Tidak hanya itu, PT BNET juga akan memberikan bantuan Teaching Factory (TEFA) kepada 7 SMK senilai 1,4 miliar rupiah guna mendukung pembelajaran telekomunikasi di SMK tersebut.
Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) sebagai penghubung antara Satuan Pendidikan Vokasi dengan DUDI, mengapresiasi kolaborasi yang dirajut kedua belah pihak. Direktur Mitras DUDI, Adi Nuryanto berharap kolaborasi keduanya dapat menciptakan ekosistem kemitraan yang solid dan berkelanjutan sehingga memberikan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia keseluruhan.
Baca Juga: Ini yang Dilakukan TelkomGroup untuk Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024
“Kami sangat mengapresiasi atas upaya yang telah dilakukan oleh BNET untuk meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan industri telekomunikasi terhadap keterampilan lulusan vokasi. TEFA ini merupakan wujud nyata dari sinergi antara SPV dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri,” tutur Adi.
Indonesia memiliki 8.105 SMK di bidang Teknik Komputer dan Informatika di seluruh Indonesia. Dengan jumlah ini, pendidikan vokasi merupakan kunci dalam menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja. Oleh sebab inilah, perlu kolaborasi antara pemerintah, SMK, dan DUDI agar tercipta pendidikan vokasi yang efektif, responsif, dan berkualitas.
“Kami mendorong Direktorat Mitras DUDI untuk memperluas kerja sama dengan DUDI karena semakin banyak DUDI yang terlibat, akan semakin banyak siswa yang bisa menikmati proses pembelajaran langsung dengan dunia kerja,” ujar Tatang Muttaqien.
Menanggapi hal tersebut, Komisaris PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy), Roberto Gustinov menyampaikan, BNET sebagai perusahaan internet provider yang berdiri sejak tahun 2010 berkomitmen untuk berperan dalam dunia pendidikan. Roberto menjelaskan, banyak kebutuhan industri yang didapatkan melalui dunia pendidikan, salah satunya kebutuhan akan tenaga kerja.
“Sebagai orang Karawang yang tumbuh di Karawang, saya berkomitmen untuk mencapai cita-cita BNET untuk membawa masyarakat melalui transformasi digital,” kata Roberto Gustinov.
Pada kesempatan yang sama, Direktur BNET Academy, Zulfah Haifa mengapresiasi pemerintah yang telah memfasilitasi industri untuk berkolaborasi dengan SMK. Zulfah mengatakan, SMK memiliki sumber daya manusia yang berharga dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan.