Krjogja.com - YOGYA - Lebih dari 25 pelajar SMK di DIY mengikuti magang khusus yang diselenggarakan oleh Masterbangun.id. Sebuah perusahaan yang memang bergerak di bidang konstruksi.
Progam yang telah berjalan selama dua tahun ini melibatkan pelajar SMK dari berbagai sekolah kejuruan.
Manajer Operasional Masterbangun.id, Budi Setiawan mengatakan, ide program ini bermula dari pertemuan tak sengaja dengan seorang guru SMK. Dimana guru tersebut yang meminta bantuan agar siswanya bisa belajar langsung di lapangan.
"Kami menyambut baik hal tersebut. Karena bertujuan untuk memberikan bekal dunia kerja yang sesungguhnya bagi anak-anak SMK," katanya, Selasa (10/06/2025).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca 10 Juni 2025, DIY Cerah Pagi - Siang, Waspadai Hujan Lokal di Sore Hari
Selama di bangku sekolah, para siswa telah banyak mendapat bekal teori. Namun, begitu masuk kelapangan kondisinya sudah jauh berbeda.
Program magang ini menyasar siswa jurusan Teknik Bangunan. Dalam waktu dekat juga akan diperluas ke jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Digital Marketing.
Peserta dibimbing mulai dari tahap awal, seperti survei lokasi dan pembuatan denah hingga ke proses pembangunan fisik dan pembuatan visualisasi 3D.
Bimbingan langsung dilakukan oleh praktisi berpengalaman, sehingga peserta tidak hanya bekerja, tetapi juga mendapat pelatihan dan pengetahuan yang aplikatif.
Baca Juga: Serdos 2025 Lebih Fleksibel: Tanpa TKDA dan TKBI, Kuota Meningkat dan Akses Lebih Luas untuk Dosen
“Peserta kami ajari dari nol. Mulai bagaimana menghadapi klien pertama kali, sampai proses eksekusi di lapangan. Kami ingin mereka benar-benar siap menghadapi dunia kerja,” tambah Budi.
Dalam dua tahun pelaksanaan, program ini telah menerima sekitar 25 peserta. Tahun pertama sebanyak 12 orang dan tahun kedua bertambah 13 orang. Sebagian besar dari mereka sampai saat ini masih menjalani masa magang.
Pada tahun ajaran baru ini, empat peserta tambahan juga akan mulai bergabung. Menariknya, seleksi peserta dilakukan secara ketat melalui tes dasar dan wawancara untuk memastikan motivasi belajar mereka benar-benar kuat.
“Dulu kami terima siapa saja. Tapi ternyata ada yang hanya mengisi waktu kosong, tidak benar-benar niat. Sekarang kami seleksi lebih ketat, karena kami serius ingin membentuk SDM yang siap kerja,” ungkap Budi.