KRjogja.com - YOGYA - SMP Negeri 5 Yogyakarta kembali mencatatkan prestasi membanggakan dengan panen medali dalam berbagai ajang kompetisi akademik dan non-akademik. Di balik deretan penghargaan tersebut, ada peran penting Komite Sekolah yang tidak sekadar menjadi penghubung antara sekolah dan orang tua, tetapi juga sebagai motor penggerak terciptanya ekosistem pendidikan yang unggul.
Ketua Komite Sekolah SMP Negeri 5 Yogyakarta, Supriyono memaparkan bagaimana sinergi yang dibangun bersama seluruh unsur pendidikan menjadi kunci utama keberhasilan ini.
Menurut Supriyono, Komite Sekolah memegang empat fungsi utama dalam mendukung prestasi murid: menyediakan informasi, edukasi, fasilitasi, dan advokasi berprestasi. Keempat pilar tersebut menjadi fondasi dalam membangun budaya sekolah yang berorientasi pada keunggulan.
Baca Juga: Panen dengan Raih 388 Medali, SMP Negeri 5 Yogyakarta Ungkap Kunci di Balik Prestasi
“Kami membina bibit-bibit murid yang memiliki etos prestasi unggul, didukung oleh guru yang profesional dan inovatif, orang tua yang peduli, serta sistem persekolahan yang mengedepankan kualitas pendidikan dan pembelajaran terbaik,” ujarnya, Rabu (16/7/2025) menanggapi capaian SMPN 5 Yogyakarta dalam hal prestasi, seperti diunggah Akun Instagram Katadata dan Databoks pada Jumat (4/7/2025) mencatat bahwa sekolah ini meraih medali terbanyak secara nasional, yaitu sebanyak 388 medali.
Kunci keberhasilan SMP Negeri 5 Yogyakarta juga terletak pada model kolaborasi yang disebut Supriyono sebagai gandeng-gendhong. Model ini menekankan pentingnya kebersamaan dan saling dukung antar elemen dalam pendidikan: sekolah, orang tua, dan masyarakat. Tidak ada yang berjalan sendiri, semua pihak saling menggandeng dan menggendong dalam arti membantu dan memperkuat satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, yakni prestasi kolektif.
Dalam praktiknya, Komite Sekolah menjadi fasilitator yang menjembatani kebutuhan sekolah dengan partisipasi orang tua dan dukungan masyarakat. Komite juga berperan aktif dalam mengadvokasi kebutuhan murid, baik dalam hal pengembangan bakat, pendampingan belajar, hingga dukungan moral. Dengan demikian, tercipta ruang yang sehat dan kondusif bagi tumbuh kembang prestasi murid secara merata dan berkesinambungan.
Sebelumnya, Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta Siti Arina Budiastuti, M.Pd. BI mengakui bahwa prestasi yang dihasilkan juga peran berbagai pihak dengan sinergi yang telah dibangun. Jumlah medali yang disebut tersebut sejatinya hanya sebagian kecil dari capaian sesungguhnya.
Baca Juga: SMPN 5 Yogyakarta Raih Nilai Rata-rata Tertinggi ASPD se DIY Tahun 2025
“Setiap tahun saya menerima laporan prestasi siswa sekitar 500 hingga 600 prestasi. Yang ditampilkan hanya yang masuk dalam kurasi SIMT Puspresnas. Sebenarnya bisa dua sampai tiga kali lipat dari yang terlihat. Jadi, itu hanya sebagian kecil,” jelasnya saat diwawancari Senin (7/7/2025).
Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil sinergi empat unsur penting: stakeholder, guru, budaya belajar siswa, dan alumni.
Kolaborasi dengan para pemangku kepentingan telah berlangsung secara turun-temurun. Orang tua, melalui Komite Sekolah, berperan aktif mendukung berbagai program dan kebutuhan sekolah. Salah satu budaya yang berkembang adalah gandeng gendong, yaitu saling membantu antarorang tua.
Baca Juga: Pemkot Luncurkan Gerakan Sekolah Bersih di SMPN 5 Yogyakarta
“Ketika ada siswa yang mengalami kesulitan pembiayaan kegiatan, seperti dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), maka orang tua lain yang mampu akan gandeng gendong membantu mereka yang membutuhkan. Inilah bentuk solidaritas yang sudah mengakar,” ujar Kepala Sekolah.